Investasi Google di AI Bisa Sumbang Rp1.400 T, Pemerintah All Out
Kredit Foto: Unsplash/Pawe? Czerwi?ski
Investasi Google dalam pembangunan pusat data berbasis kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia mendapat sambutan positif dari pemerintah.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa pemerintah membuka lebar pintu kerja sama dengan mitra strategis, baik lokal maupun global, guna mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pemerintah membuka pintu kerja sama dengan semua mitra strategis, baik lokal maupun global, untuk mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya,dalam forum Google Cloud Summit Jakarta 2025 yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).
Salah satu wujud nyata dari kolaborasi tersebut adalah peluncuran program Startup Accelerator Southeast Asia – Indonesia AI Focus, yang bertujuan memperkuat ekosistem digital Indonesia melalui kebijakan progresif, pengembangan talenta, dan pemanfaatan teknologi canggih.
Baca Juga: Komdigi Dorong Kampus Jadi Dapur AI Nasional
Investasi ini berpotensi besar bagi perekonomian nasional. Pemerintah memproyeksikan bahwa pusat data berbasis AI yang dibangun Google dapat berkontribusi hingga Rp1.400 triliun atau sekitar USD 88 miliar dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai USD 130 miliar, naik 45 persen dari tahun sebelumnya.
Indonesia juga menunjukkan posisi dominan di kawasan ASEAN. Pada 2024, nilai transaksi digital nasional tercatat USD 263 miliar, atau lebih dari sepertiga total transaksi digital Asia Tenggara. Jumlah startup aktif pun meningkat menjadi 2.566 pada 2024, tumbuh hampir 50 persen dibanding 2020.
Meutya menyebut bahwa transformasi digital harus dilandasi regulasi yang kuat dan berpihak pada kepentingan nasional. Ia merinci bahwa UU ITE, UU Pelindungan Data Pribadi (UU PDP), dan PP Tunas merupakan pilar penting dalam menjaga arah perkembangan teknologi.
Baca Juga: Pusat AI Hadir di Ujung Timur, Indonesia Siap Cetak Talenta Digital
Untuk memperkuat sisi sumber daya manusia, pemerintah terus menjalankan program Digital Talent Scholarship dan mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) khusus bidang AI. Langkah ini bertujuan mencetak generasi muda yang terampil dan memiliki pemahaman etis dalam pengembangan teknologi.
“Kami percaya, dengan ekosistem kolaboratif yang berpijak pada kebijakan kuat, talenta unggul, dan teknologi canggih, Indonesia memiliki fondasi yang kokoh untuk menjadi pusat inovasi AI di Asia Tenggara,” pungkas Meutya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement