Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

90% Departemen IT Indonesia Hadapi Kendala Anggaran, Synology Tawarkan Solusi

90% Departemen IT Indonesia Hadapi Kendala Anggaran, Synology Tawarkan Solusi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di era digital yang semakin kompleks, departemen IT perusahaan di Indonesia menghadapi tekanan ganda. Survei terbaru dari Synology Inc. mengungkapkan fakta bahwa hampir 90% tim IT di Tanah Air bekerja dengan anggaran yang sangat terbatas. Situasi ini memaksa mereka berinovasi untuk melindungi aset digital perusahaan sambil menjaga efisiensi operasional.

Tim IT modern menghadapi tiga tantangan utama sekaligus: ledakan volume data, meningkatnya ancaman siber, dan regulasi yang semakin ketat. Ironisnya, banyak perusahaan masih mengandalkan sistem warisan (legacy systems) yang terdiri dari perpaduan hardware kuno, proses manual, dan solusi software yang tidak terintegrasi. Pendekatan parsial ini justru meningkatkan risiko human error, kehilangan data, dan downtime yang berkepanjangan.

Beberapa kasus serangan siber besar-besaran menjadi bukti nyata kerentanan sistem digital. Pada 2023 saja, raksasa teknologi seperti TSMC dan Boeing menjadi korban ransomware. Yang lebih mengejutkan, pada 2025 perusahaan elektronik ternama Casio juga menjadi sasaran serangan serupa. 

Kasus-kasus ini membuktikan bahwa bahkan sistem IT dengan perlindungan canggih pun tetap rentan terhadap ancaman terkini.

Data telah menjadi nyawa bisnis modern. Mulai dari informasi pelanggan, catatan keuangan, hingga sistem operasional, kehilangan akses sesaat pun bisa berdampak fatal. Namun realitanya, banyak tim IT terjebak dalam pola kerja tidak efisien dengan menggunakan berbagai platform terpisah untuk penyimpanan, backup, dan pemulihan data.

Clara Hsu, Country Manager Synology Indonesia, menjelaskan, "Kami melihat banyak tim IT harus membuat pilihan sulit antara keamanan dan efisiensi. Ini menunjukkan pentingnya solusi yang mudah diimplementasikan namun bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap organisasi."

Synology ActiveProtect Appliance muncul sebagai jawaban atas tantangan ini. Solusi all-in-one ini menggabungkan hardware dan software dalam satu ekosistem terpadu dengan berbagai keunggulan:

  • Manajemen backup terpusat untuk berbagai lokasi dan workload
  • Teknologi global deduplication yang menghemat hingga 90% bandwidth dan ruang penyimpanan
  • Sistem verifikasi otomatis yang memastikan integritas data
  • Proteksi berlapis dengan kontrol akses berbasis peran dan autentikasi multi-faktor
  • Fitur immutability dan penyimpanan offline untuk melindungi backup dari ransomware

“Kami melihat banyak tim IT di Indonesia harus membuat keputusan sulit antara keamanan dan efisiensi, terutama di tengah keterbatasan anggaran. Ini menunjukkan pentingnya solusi yang mudah diimplementasikan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi,” ujar Clara Hsu, Country Manager di Synology.

Salah satu pendekatan yang kini banyak dipertimbangkan adalah penggunaan solusi terintegrasi yang secara khusus dirancang untuk mendukung proses backup dan pemulihan data secara menyeluruh. Dengan sistem yang terpadu, tim IT tidak perlu lagi mengelola berbagai platform yang berdiri sendiri—yang kerap menimbulkan kerumitan operasional dan celah keamanan.

Salah satu contohnya adalah Synology ActiveProtect Appliance, solusi all-in-one yang menggabungkan hardware dan software dalam satu platform terpadu. Dengan ActiveProtect, tim IT dapat:

  • Mengelola backup secara terpusat di berbagai lokasi dan workload
  • Menghemat bandwidth dan ruang penyimpanan lewat teknologi deduplikasi global
  • Menjaga integritas data dengan pengecekan pemulihan otomatis
  • Meningkatkan keamanan melalui kontrol akses berbasis peran dan otentikasi
  • Melindungi data backup dengan penyimpanan offline dan fitur imutabilitas

Dengan sistem yang lebih sederhana namun tetap andal, organisasi dapat memperkuat perlindungan data tanpa harus mengorbankan efisiensi atau membebani anggaran. Pendekatan ini membantu tim IT lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis dan respons yang lebih cepat terhadap insiden, sambil menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

Strategi Backup Harus Adaptif

Perlindungan data bukanlah upaya satu kali selesai. Ini adalah proses berkelanjutan yang harus terus disesuaikan dengan dinamika ancaman siber dan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Di tengah percepatan transformasi digital di Indonesia, memiliki strategi backup yang fleksibel dan siap menghadapi masa depan menjadi semakin penting.

Gangguan dapat terjadi kapan saja—mulai dari serangan siber, kerusakan hardware, hingga kesalahan operasional. Karena itu, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memulihkan sistem dengan cepat, tanpa harus menunggu siklus anggaran berikutnya.

Solusi seperti Synology ActiveProtect Appliance dapat membantu tim IT melakukan simulasi pemulihan bencana dalam lingkungan yang aman (sandbox), sehingga potensi celah atau kelemahan dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum menjadi masalah nyata. Kesiapan ini dapat menjadi penentu utama dalam mempercepat proses pemulihan dan meminimalkan dampak terhadap bisnis.

Di tengah tuntutan efisiensi dan keterbatasan anggaran, tim IT di Indonesia perlu berfokus pada investasi yang cerdas—memilih solusi yang tidak hanya memperkuat keamanan dan menyederhanakan operasional, tetapi juga siap tumbuh bersama bisnis. Dengan strategi yang tepat dan fondasi perlindungan data yang andal, perusahaan dapat menjaga kontinuitas operasional, melindungi aset digital, dan membangun sistem IT yang tangguh untuk menghadapi tantangan masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: