Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjalanan Amit Saberwal Membangun RedDoorz, dari Pekerja Hotel hingga Sukses Punya Ribuan Jaringan Penginapan

Perjalanan Amit Saberwal Membangun RedDoorz, dari Pekerja Hotel hingga Sukses Punya Ribuan Jaringan Penginapan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di balik kesuksesan jaringan hotel budget RedDoorz, ada sosok visioner asal India bernama Amit Saberwal. Ia bukan hanya pendiri, tetapi juga CEO dari platform manajemen dan pemesanan hotel ini, yang kini telah berkembang menjadi salah satu jaringan akomodasi terbesar di Asia Tenggara. 

Sebelum menjadi pengusaha teknologi, Amit Saberwal telah malang melintang di industri perhotelan. Kariernya dimulai sebagai Regional Sales Manager di Sarovar Hotels & Resorts pada tahun 1997, di mana ia turut memperluas jaringan dan meningkatkan strategi penjualan perusahaan tersebut.

Tahun 2002, Amit melanjutkan perjalanannya ke The Park Hotels sebagai Sales and Marketing Director, yang memperkuat kemampuannya dalam pemasaran dan penjualan hotel. Latar belakang akademik Amit pun mendukung langkah kariernya. Ia adalah lulusan manajemen perhotelan dengan diploma pascasarjana di bidang penjualan dan pemasaran dari National Institute for Sales, New Delhi, serta mengikuti program profesional di Cornell University, AS.

Langkah besar terjadi pada tahun 2005 ketika Amit bergabung dengan MakeMyTrip, sebuah perusahaan pemesanan perjalanan online terkemuka di India. Di sini ia menduduki posisi Senior Vice-President of Distribution, memimpin distribusi produk perjalanan untuk segmen B2B dan B2C, serta memperkenalkan lini bisnis baru seperti liburan domestik, perjalanan insentif, dan pameran dagang.

Baca Juga: Apindo Minta Pemerintah Beri Stimulus untuk Sektor Hotel dan Ritel di Jakarta

Kontribusinya berbuah besar. Ia berperan dalam IPO MakeMyTrip di NASDAQ pada 2010 dan memimpin akuisisi HotelTravel.com yang berbasis di Thailand. Pada 2012, ia dipromosikan menjadi Chief Business Officer untuk pasar internasional, memperluas jangkauan bisnis perusahaan ke luar negeri.

Dari pengalamannya di MakeMyTrip, Amit menyadari satu celah besar di industri perhotelan Asia Tenggara, yaitu bahwa hotel-hotel kecil kesulitan bersaing dengan jaringan besar karena keterbatasan teknologi dan standar layanan. Berangkat dari hal itu, bersama rekannya Asheesh Saxena, ia mendirikan RedDoorz.

RedDoorz didirikan pertama kali pada tahun 2015 di Singapura dan masuk ke Indonesia pada bulan Oktober di tahun yang sama.

Model bisnis yang diusung menggabungkan pendekatan kemitraan dan efisiensi operasional. RedDoorz memberi pelatihan staf, memperkenalkan sistem manajemen hotel digital, serta menetapkan standar kenyamanan seperti Wi-Fi gratis, layanan kebersihan, dan perlengkapan kamar yang seragam.

Dengan pendekatan berbasis teknologi, RedDoorz mampu meningkatkan tingkat hunian hotel mitra secara signifikan. Di Jakarta, misalnya, tingkat okupansi meningkat dari rata-rata 50% menjadi sekitar 86%.

Baca Juga: 70% Pengusaha Hotel Bakal Kurangi Karyawan, Anindya Bakrie: Karena Efisiensi

Perusahaan ini juga berhasil menarik perhatian investor besar. Sejak berdiri, RedDoorz telah mengamankan pendanaan lebih dari US$160 juta, termasuk dari IFC (bagian dari World Bank), Jungle Ventures, 500 Startups, dan Qiming Venture Partners. Pendanaan Seri C pada 2019 senilai US$70 juta digunakan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kemampuan teknologi perusahaan.

Hingga awal 2025, RedDoorz telah memiliki lebih dari 4.500 properti yang tersebar di lebih dari 200 kota di Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Singapura. Indonesia menjadi pasar terbesar dan utama, karena permintaan akomodasi terjangkau berkualitas sangat tinggi dari wisatawan lokal dan backpacker.

Dengan valuasi yang disebut-sebut mendekati US$1 miliar, RedDoorz kini menjadi contoh transformasi industri hotel budget paling sukses di Asia Tenggara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: