Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IEU-CEPA Dongkrak Ekspor RI 50 Persen, Pemerintah Targetkan Mulai 2026

IEU-CEPA Dongkrak Ekspor RI 50 Persen, Pemerintah Targetkan Mulai 2026 Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menyatakan bahwa implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) berpotensi mendorong peningkatan ekspor nasional hingga 50 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan optimis angka tersebut akan tercapai seiring meluasnya akses pasar ekspor Indonesia.

"Jadi kami memanggil para industri yang selama ini ekspor ke Eropa dan harapannya bisa meningkatkan ekspor kita dalam tiga tahun ke depan 50 persen," kata Airlangga kepada Wartawan di kantornya, Jakarta, Sabtu (14/6/2025).

Baca Juga: Mendag Ungkap Kenapa Ekspor RI April 2025 Turun Hampir 11 Persen

Ia menyatakan, jika kinerja ekspor Indonesia  tumbuh 50 persen maka setara dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam dan juga Malaysia.

"Kalau ekspor naik 50 persen, itu setara dengan Vietnam ataupun Malaysia tahun ini," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, mengungkapkan bahwa IEU-CEPA mampu mendorong ekspor RI mencapai 5,4 persen per tahun.

“Dengan perluasan akses pasar yang meningkat, kinerja ekspor nasional diproyeksikan tumbuh secara 5,4 persen per tahun,” kata Djatmiko.

Ia merinci komoditas ekspor Indonesia yang berpeluang besar meningkat di pasar Uni Eropa di antaranya minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, asam lemak, karet, alas kaki, plastik, produk perikanan, kopi, kopra, hingga furnitur. Tak hanya barang, sektor jasa juga berpeluang menjngkat.

“Kemudian juga pasar jasa, ini membuka peluang tenaga profesional Indonesia untuk bisa lebih memiliki peluang untuk bisa masuk ke pasar tenaga kerja di Uni Eropa,” urainya.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berlangsung, Airlangga Pantau Harga Minyak

Ia juga mengatakan IEU-CEPA berpotensi menarik investasi langsung asing dari Uni Eropa ke sektor strategis seperti kendaraan listrik, energi terbarukan, semikonduktor, farmasi, ICT, hingga pengolahan mineral pra-smelter.

Selain itu, perjanjian ini diperkirakan akan berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara melalui Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh), serta mendorong diversifikasi impor bahan baku dan barang modal guna mendukung kebutuhan industri dalam negeri.

Pemerintah menargetkan IEU-CEPA mulai berlaku pada kuartal IV 2026, atau selambat-lambatnya pada kuartal I 2027.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: