Kredit Foto: INALUM
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, menyetor pajak dan kewajiban nonpajak sebesar US$70,9 juta atau sekitar Rp1,15 triliun dengan asumsi kurs Rp16.269 per dollar As.
Direktur INALUM, Melati Sarnita, mengatakan INALUM juga merealisasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp28,09 miliar, dengan capaian Social Return on Investment (SROI) mencapai 1:8. Program-program tersebut mencakup sektor sosial, ekonomi, dan lingkungan di wilayah operasional perusahaan.
“Dengan dukungan pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, INALUM optimistismenjadi penggerak utama industri aluminium nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan berdayasaing global,” kata Melati dalam keterangan resmi, Selasa (17/06/2025).
Baca Juga: INALUM Catatkan Pendapatanan Rp11,66 T Sepanjang 2024
Dari sisi operasional dan keuangan, INALUM mencatatkan kinerja yang solid sepanjang 2024. Produksi aluminium meningkat 27,61% menjadi 274.230 ton, sementara volume penjualan tumbuh 25,55% menjadi 276.381 ton.
Sedangkan Pendapatan perusahaan mencapai US$716,9 juta (Rp11,66 triliun), naik dari US$544,75 juta pada 2023, dengan laba bersih sebesar US$123,7 juta (Rp2,01 triliun).
Selain itu, INALUM mencatat capaian KPI Direksi sebesar 90,17% dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris 100%. Perusahaan juga meraih skor ACGS sebesar 81,01%, melampaui standar minimum penilaian good corporate governance.
Baca Juga: Komitmen akan Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inovasi, INALUM Rah Prestasi!
"INALUM mencatat pengurangan emisi karbon sebesar 73.364 ton CO₂ ekuivalen dan telah menanam 200.000 pohon di area sekitar operasional. Atas pencapaian ini, INALUM meraih PROPER EMAS dari Kementerian LHK untuk unit Smelter Kuala Tanjung dan PROPER HIJAU untuk unit PLTA," ujarnya.
INALUM juga menggencarkan hilirisasi industri melalui proyek strategis Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, untuk memperkuat rantai pasok aluminium nasional dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement