Kredit Foto: WE
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan sosialisas bersama program revitalisasi tambak di kawasan Pantai Utara (Pantura) d Jawa Barat (Jabar).
Sosialisasi tersebut merupakan tahapan penting, dimana KKP menyampaikan penetapan kawasan hutan ketahanan pangan seluas kurang lebih 20.413,25 hektare dari Kementerian Kehutanan.
Baca Juga: KKP Tegaskan Program Kampung Nelayan Merah Putih Bukan Sebatas Proyek Pembangunan
Dan KKP memperkuat sinergi dengan Pemerintah Daerah serta Kementerian/Lembaga dalam menjalankan program tersebut.
"Ini merupakan salah satu tahapan penting yang telah dilakukan KKP. Sebelumnya, juga telah dilaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tahap I dan II guna memastikan bahwa pelaksanaan program ini ramah lingkungan dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (19/6).
Dirjen yang akrab disapa Tebe tersebut menjelaskan bahwa sosialisasi telah beberapa kali dilakukan. Kegiatan terbaru melibatkan 18 camat dan 49 kepala desa serta kepala dinas kelautan dan perikanan dari empat kabupaten di Jawa Barat, yaitu Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.
Tebe menambahkan bahwa dalam waktu dekat KKP masih akan melaksanakan sosialisasi lanjutan kepada masyarakat di 49 desa yang masuk dalam cakupan wilayah program. Selain itu, dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta empat pemerintah kabupaten.
"Berbagai tahapan akan terus kami jalankan. Kami berharap pada tahun ini dapat dilakukan ground breaking sebagai simbol dimulainya tahapan pelaksanaan program revitalisasi tambak di Pantura Jabar," pungkasnya.
Program revitalisasi disambut baik
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, Tinggal Hermawan, turut menjelaskan bahwa mayoritas peserta yang hadir dalam sosialisasi kemarin menyambut baik dan sangat mendukung pelaksanaan Program Revitalisasi Tambak Pantura Jabar. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak besar terhadap transformasi sistem budidaya di kawasan tersebut.
“Sebagian besar lahan yang menjadi target revitalisasi sebelumnya merupakan tambak idle atau tidak produktif, sistem budidayanya masih tradisional, tidak memiliki tandon maupun instalasi pengolahan air limbah (IPAL), serta memiliki tingkat produktivitas yang sangat rendah. Melalui program ini, kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi area budidaya perikanan yang bernilai tinggi dan berkelanjutan, khususnya untuk komoditas ikan nila salin,” jelas Tinggal.
Ia menambahkan bahwa program revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta mendukung kebijakan swasembada dan ketahanan pangan. Selain itu, revitalisasi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Dengan luas lahan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan mencapai kurang lebih 20.413,25 hektare, program ini diproyeksikan mampu menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 119.100 orang di sektor hulu, on farm hingga hilir,” lanjut Tinggal.
Sementara itu Kepala Desa Pantai Harapanjaya Kecamatan Muara gembong Kabupaten Bekasi, Mahir, menyampaikan bahwa masyarakat petambak setempat sangat antusias dan menyambut baik program ini. Harapannya program revitalisasi dapat segera direalisasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petambak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement