KKP Tegaskan Program Kampung Nelayan Merah Putih Bukan Sebatas Proyek Pembangunan
Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin menyatakan program Kampung Nelayan Merah Putih tidak sebatas membangun infrastruktur dan menyiapkan sarana prasarana produksi.
Proyek pembangunan 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih sampai tahun 2027 dipastikan mengedepankan aspek keberlanjutan (sustainability). Doni menyampaikannya dalam talkshow Morning Sea di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin lalu.
Baca Juga: KKP Perkuat Pemahaman Teknis ASN Terhadap Implementasi SAKIP
“Kampung Nelayan Merah Putih ini bukan sebatas proyek membangun, tapi bagaimana memastikan pembangunan yang dilakukan menghasilkan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (19/6).
KKP menerima 910 proposal pengajuan menjadi lokasi pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih dari berbagai daerah di Indonesia. Ratusan proposal itu tengah ditelaah untuk mengetahui besarnya potensi, keberterimaan masyarakat, sampai status lahan yang diusulkan menjadi lokasi pembangunan KNMP.
Doni menegaskan telaah mendalam penting dilakukan agar pelaksanaan program tepat sasaran. Program pembangunan kampung nelayan yang keberhasilannya telah teruji di Biak, Papua ini bertujuan menghadirkan kemandirian masyarakat pesisir, peningkatan produktivitas, serta kesejahtaraan.
Program Berkelanjutan
Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Trian Yunanda menambahkan, pada tahap awal pelaksanaan program KNMP pihaknya akan memilih 100 kampung yang benar-benar siap dilakukan pembangunan. Aspek sosial, potensi, produktivitas, serta status lahan menjadi pertimbangan utama.
“Dari survei yang kami lakukan, dan sejumlah proposal yang telah kami telaah, persoalannya banyak daerah yang diajukan tapi lahannya belum clear. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri, karena kami tidak mungkin membangun di lokasi yang tidak jelas kepemilikannya,” ungkap Trian pada talkshow serupa.
Pembangunan KNMP tahun 2025 menyasar 100 kampung, dan 1000 kampung lainnya akan dilanjutkan pada tahun 2026 sampai 2027. Selain wilayah pesisir, program KNMP menyasar kampung budidaya yang mayoritas masyarakatnya adalah pembudidaya. Pengelolaan KNMP selanjutnya akan melibatkan koperasi sebagai penggerak usaha.
Untuk memastikan program KNMP berjalan berkelanjutan, KKP tidak sebatas membangun infrastruktur dan sarana prasana produksi, melainkan melakukan pendampingan dan rekayasa sosial. Hal ini untuk memastikan kegiatan usaha dari hulu hingga hilir yang terintegrasi dalam satu kampung berjalan berkesinambungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement