Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Entitas Usaha BREN Amankan Pinjaman USD121,1 Juta dari DBS Bank dan SMBC, Buat Apa?

Entitas Usaha BREN Amankan Pinjaman USD121,1 Juta dari DBS Bank dan SMBC, Buat Apa? Kredit Foto: BREN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah entitas usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) resmi menandatangani perjanjian pembiayaan senilai USD121,1 juta dengan dua institusi keuangan besar, yaitu Bank DBS dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). 

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BREN, Agus Sandy Widyanto, mengungkapkan bahwa perjanjian yang bersifat Senior Secured Term Facility ini diteken pada 19 Juni 2025.

Pihak yang terlibat dalam perjanjian adalah anak usaha BREN, yaitu Star Energy Geothermal Pte. Ltd (SEGPL), Star Energy Geothermal Netherlands B.V (SEGN B.V), dan Star Energy Geothermal (SEGSD B.V) sebagai peminjam. 

Di sisi lain, DBS Bank Ltd. bertindak sebagai agen utama, agen jaminan, dan account bank. Sedangkan SMBC Singapore Branch dan DBS bertindak sebagai pemberi pinjaman awal sekaligus Green Loan Coordinators.

Baca Juga: Serius Pacu Bisnis, BREN Putuskan 73% Laba untuk Ekspansi

Secara rinci, SEGPL dan SEGN B.V menerima pinjaman dari Fasilitas A senilai USD96,10 juta. Sementara itu, SEGSD B.V memperoleh Fasilitas B dengan nilai USD25 juta. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam lima tahun sejak tanggal perjanjian, yakni pada 18 Juni 2030.

Menurut Agus, dana dari kedua fasilitas tersebut akan dimanfaatkan untuk mendanai proyek ekspansi kapasitas panas bumi Salak-Darajat.

"Fasilitas A dan fasilitas B digunakan untuk membiayai ekspansi kapasitas proyek Salak-Darajat melalui peningkatan (retrofitting) unit panas bumi Unit 3 yang ada di Star Energy Geothermal Darajat II Ltd. (SEGDIIL) dan fasilitas tersebut akan digunakan untuk panas bumi baru Unit 7 di Star Energy Geothermal Salak Pratama Ltd. (SEGSPL)," jelasnya.

Baca Juga: Tetap Moncer, Emiten Prajogo Pangestu BREN Bukukan Laba Bersih US$34,24 Juta

Pekerjaan konstruksi dan retrofit itu, lanjut Agus, berpotensi menambah kapasitas sebesar 47 MW termasuk untuk memenuhi kewajiban pembayaran berdasarkan kontrak EPC. 

“Hanya untuk fasilitas A untuk membayar semua biaya, ongkos, dan pengeluaran yang timbul sehubungan dengan fasilitas A," tambah Agus. 

Agus menyebut pinjaman ini akan memperkuat likuiditas keuangan anak usaha Perseroan, serta mendukung kelangsungan operasional di sektor energi terbarukan yang kini jadi fokus utama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: