Konflik AS-Iran Picu Lonjakan Harga Minyak, Pemerintah Diminta Antisipasi Beban APBN

Serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran dalam membantu Israel menyebabkan lonjakan harga minyak mendekati US$ 80 per barel. Iran merespons dengan ancaman menutup jalur perdagangan strategis Selat Hormuz sebagai jalur utama yang mengangkut sekitar 20 persen distribusi minyak dunia.
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Bertu Merlas mengatakan bahwa kenaikan harga minyak dunia juga akan berimbas pada industri dalam negeri seperti harga bahan baku, biaya produksi, hingga distribusi bakal meningkat.
Sehingga, kenaikan harga minyak dunia sudah pasti akan menambah beban berat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terutama untuk pos subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga: Serangan AS ke Iran Picu Pelemahan Ekonomi RI
“Kami berharap pemerintah segera melakukan langkah antisipasi agar dampak perang Timur Tengah tidak kian melambatkan pertumbuhan ekonomi yang memang sudah melambat akhir-akhir ini,” ujar Bertu Merlas, dalam keterangannya, Jakarta, Senin (23/6/2025).
Bertu mengatakan tahun ini pemerintah menganggarkan subsidi BBM sebesar Rp26,7 triliun. Jika terjadi lonjakan harga minyak dunia, maka sudah bisa dipastikan jika anggaran subsidi BBM juga akan membengkak.
Untuk itu, Dia meminta Kementerian Keuangan, melakukan koordinasi lintas sektor untuk melakukan upaya serta langkah mitigasi yang diharapkan untuk mencegah semakin meluasnya dampak perang kepada perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Serangan AS ke Iran Bikin Pasar Kripto dan Saham Global Ikut Terguncang
Ia menyampaikan, situasi pasar global yang mengalami ketidakpastian, hingga sampai saat ini masih melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Amerika Serikat dikuatirkan akan berdampak pada rantai pasokan ke Indonesia.
“Pemerintah harus segera bergerak untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang dikuatirkan akan menerima dampak dari adanya perang tersebut. Kami minta masyarakat khususnya pelaku usaha kecil dan menengah diberikan pelatihan untuk berdaya dikala berada disituasi seperti ini,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement