Pertamina Geothermal (PGEO) Perkuat Transisi Energi Hijau, Target Segera Wujudkan Kapasitas Mandiri 1 GW
Kredit Foto: Istimewa
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus memperkuat peran strategisnya sebagai pionir dalam transisi energi bersih nasional melalui peningkatan kinerja operasional serta ekspansi wilayah kerja panas bumi (WKP) di Indonesia.
Dilansir Selasa (24/6), Pertamina Geothermal kini mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 megawatt (MW). Hal tersebut menjadikannya perusahaan panas bumi dengan kapasitas terpasang terbesar di Indonesia. Dari total kapasitas tersebut, 672,5 MW dikelola secara mandiri, sementara 1.205 MW dikelola melalui skema Joint Operation Contract (JOC).
Baca Juga: IHSG Jeda Siang Ambruk 0,61% ke 7.112, PGEO, AMMN dan INKP Top Losers LQ45
Pertamina Geothermal tahun lalu juga mencatatkan produksi listrik sebesar 4.827,22 gigawatt hour (GWh), tumbuh 1,96% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan signifikan dicapai di beberapa area, antara lain Kamojang (+5,36%), Lahendong (+0,40%) dan Lumut Balai (+2,72%)
Energi panas bumi yang dihasilkan perusahaan juga menyuplai lebih dari 2 juta rumah tangga dan berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 9,7 juta ton CO₂ per tahun.

Adapun Pertamina Geothermal juga menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan 18 penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup, termasuk 14 kali berturut-turut oleh Pertamina Geothermal Area Kamojang.
Untuk mendukung target transisi energi nasional dan Net Zero Emission 2060, PGEO menargetkan kapasitas terpasang mandiri sebesar 1 gigawatt (GW) pada 2026 dan meningkat menjadi 1,7 GW pada 2033. Salah satu proyek strategis yang sedang dikembangkan adalah Lumut Balai Unit 2, yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement