Kredit Foto: Djati Waluyo
Harga minyak dunia turun tajam pada perdagangan Senin (23/6). Iran memilih untuk tidak menutup Selat Hormuz. Namun negara itu melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer dari Amerika Serikat (AS) di Qatar.
Dilansir dari Reuters, Selasa (24/6), Minyak Brent ditutup melemah 7,2% ke US$71,48. Sementara West Texas Intermediate (WTI) juga turun 7,2% menjadi US$68,51.
Baca Juga: Padahal Gegara Serang Iran, Trump Panik Lihat Harga Minyak Global Naik
Iran menyerang wilayah dari Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam serangan tersebut, menurut pernyataan resmi dari AS.
"Untuk saat ini, aliran minyak bukanlah target utama dan tampaknya tidak akan terganggu. Saya rasa fokus mereka akan tetap pada serangan militer ke pangkalan militer dari AS," kata Analis Again Capital, John Kilduff.
Serangan Iran yang terbuka dan diarahkan ke pangkalan yang telah dipersiapkan pertahanannya bisa menjadi langkah awal dalam meredakan ketegangan, selama tidak ada korban pihak dari AS.
Aktivitas pengiriman minyak dan gas dari sejumlah negara kawasan tetap normal, dan tidak ada laporan gangguan produksi setelah serangan tersebut.
Namun, Basra Oil Company Irak menyatakan beberapa perusahaan migas internasional telah mengevakuasi stafnya dari beberapa ladang minyak sebagai langkah antisipasi.
Baca Juga: Soal Konflik AS-Iran, Kemenkeu Pastikan APBN 2025 Tangguh Hadapi Gejolak Harga Minyak
Data pelacakan kapal menunjukkan setidaknya dua supertanker melakukan putar balik di Selat Hormuz. Selama lebih dari seminggu terakhir, kekerasan dalam kawasan tersebut telah menyebabkan kapal-kapal mempercepat pelayaran, menunda keberangkatan, atau mengubah rute mereka.
Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali menyuarakan keinginannya agar harga minyak tetap rendah, di tengah kekhawatiran bahwa konflik berkelanjutan bisa memicu lonjakan harga.
Baca Juga: Keunggulan Minyak Sawit Dibandingkan Minyak Nabati Lain di Dunia
Baca Juga: Mengenal Kontribusi Besar Industri Sawit Terhadap Distribusi Perekonomian Dunia
"Drill, baby, drill. Saya maksud sekarang!" ujar Trump di Truth Social.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement