Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Garuda Indonesia (GIAA) Meroket 10% Usai Danantara Suntik Modal Rp6,65 Triliun

Saham Garuda Indonesia (GIAA) Meroket 10% Usai Danantara Suntik Modal Rp6,65 Triliun Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali mencuri perhatian pasar usai emiten penerbangan milik negara ini mendapatkan suntikan dana segar senilai Rp6,65 triliun dari Danantara. 

Berdasarkan pantauan pada perdagangan Rabu (25/6) pukul 13.25 WIB, saham GIAA terpantau melonjak 10% ke posisi Rp77 per saham. Dalam sepekan, sahamnya telah menanjak 8,45% dan mencatatkan kenaikan impresif 40% dalam sebulan terakhir.

Mengutip IDX, saham GIAA siang ini telah mencatatkan volume transaksi 265,2 juta lembar saham dengan frekuensi 1.601 kali. Adapun nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp20,42 miliar. 

Baca Juga: Garuda Full Senyum, Danantara Gelontorkan Dana Rp6,65 Triliun

Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menyatakan bahwa pendanaan diberikan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui PT Danantara Asset Management (Persero). Dana tersebut bertujuan untuk mendukung transformasi menyeluruh Garuda Indonesia.

“Penyaluran dana ini adalah bentuk nyata dari mandat transformasi yang kami emban, dengan pendekatan yang profesional, terukur, dan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik. Kami bukan sekadar memberikan pendanaan, namun kami hadir sebagai pemegang saham dengan mandat yang jelas dan pendekatan institusional,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyebut bahwa suntikan dana dari Danantara akan dialokasikan untuk mendukung perawatan serta meningkatkan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, mencakup Garuda sebagai full service carrier (FSC) dan Citilink sebagai low cost carrier (LCC).

Baca Juga: Rugi Triliunan, Garuda Indonesia Susun Langkah Pemulihan Lewat RUPS-LB

Dukungan keuangan tersebut juga diharapkan mempercepat proses pemulihan performa perusahaan, memperkuat kepercayaan pasar, serta meningkatkan daya saing Garuda Indonesia, termasuk dengan memanfaatkan teknologi untuk efisiensi dan produktivitas.

“Kami proyeksikan di tahun 2026 menjadi titik balik bagi Garuda Indonesia, dan kami optimistis kami akan membukukan net income yang positif,” ungkap Wamildan Tsani. 

Baca Juga: KAI Larang Gunakan Rice Cooker dan Catokan di Kereta, Ini Alasannya

Setelah tahap pendanaan ini, Garuda Indonesia akan melanjutkan langkah-langkah strategis lainnya yang berfokus pada peningkatan performa operasional dan keuangan, demi mewujudkan visi menjadi maskapai penerbangan nasional yang berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: