
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut Indonesia terus mempererat kerja sama konkret dengan Belanda dalam pengembangan infrastruktur strategis, khususnya di bidang ketahanan iklim dan pembangunan kawasan perkotaan berkelanjutan.
Menko AHY menyampaikannya dalam forum The Netherlands–Indonesia CEO Roundtable Discussion yang mempertemukan pimpinan perusahaan dari kedua negara, termasuk 14 perusahaan Belanda yang tergabung dalam Misi Ekonomi Belanda ke Indonesia.
Baca Juga: KemenUMKM dan CBI Luncurkan SME Bureau, Solusi Akses Pembiayaan Kredibel bagi UMKM
Salah satu proyek yang menjadi sorotan dalam forum ini adalah pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall di pesisir utara Pulau Jawa.
Menko AHY menegaskan bahwa proyek ini telah menjadi prioritas nasional, mengingat ancaman penurunan muka tanah yang mencapai 10–15 cm per tahun di sejumlah wilayah.
“Proyek Giant Sea Wall bagi Presiden kami bukan lagi pilihan. Melainkan sudah menjadi keharusan. Anda semua mendengar bahwa beliau ingin memulainya sekarang, atau secepat mungkin,” tegas Menko AHY, dikutip dari siaran pers Kemenko Infrastruktur, Rabu (25/6).
Menko AHY juga menyampaikan apresiasi atas peran Belanda sejak tahap awal proyek.
Ia mengundang para pelaku usaha Belanda untuk kembali terlibat secara aktif dan menjalin kolaborasi jangka panjang.
“Saya percaya Anda semua memiliki pengalaman dan keahlian untuk membantu kami mencapai tujuan ini. Mari kita eksplorasi kolaborasi baru yang lebih erat dan bermanfaat bagi kedua negara,” ungkapnya.
Selain proyek Giant Sea Wall, peluang kerja sama Indonesia–Belanda juga terbuka luas dalam sejumlah proyek strategis lainnya, seperti pengembangan Smart Cities, Transit-Oriented Development, program perumahan berkelanjutan, hingga proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya.
Untuk mempercepat realisasi investasi, Kemenko Infra tengah menyiapkan Project Facilitation Office yang akan mendampingi dan memfasilitasi investor dalam berbagai proses teknis di lapangan.
“Kami di Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan tengah menyiapkan Project Facilitation Office untuk membantu para investor menavigasi proses investasi di Indonesia,” ujar Menko AHY.
Ia menambahkan, baik proyek Giant Sea Wall maupun pembentukan Project Facilitation Office merupakan tindak lanjut langsung dari penyelenggaraan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar pada 11–12 Juni lalu.
Keduanya menjadi bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam memperkuat kolaborasi strategis dan mempercepat pembangunan infrastruktur prioritas nasional.
Lebih jauh, Menko AHY menjelaskan bahwa Indonesia saat ini tengah berada dalam fase transformasi besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement