- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Melemah Usai Reli Dua Hari, Investor Saham Pantau Testimoni Powell

Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) melemah pada Rabu (25/6). Ia menghentikan reli selama dua hari berturut-turut seiring investor mencermati perkembangan geopolitik serta testimoni Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Dilansir dari Reuters, Kamis (26/6), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (AS):
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Turun 0,25% menjadi 42.982,43.
- S&P 500 (SPX): Nyaris datar dengan pelemahan 0,01% ke 6.092,16.
- Nasdaq Composite (IXIC): Menguat 0,31% ke 19.973,55.
"Rasanya seperti kita kembali ke pasar bullish yang terjadwal. Tarif dagang dan ketegangan global telah kita lalui, dan pasar saham tetap menguat berkat realisasi bahwa ekonomi masih cukup tangguh," ujar Kepala Strategi Pasar Carson Group, Ryan Detrick.
Detrick menambahkan bahwa rotasi sektor adalah tanda sehat dari pasar yang naik. Hal ini terlihat dari fakta bahwa teknologi dan layanan komunikasi kembali memimpin adalah sinyal kuat bahwa reli musim panas masih punya tenaga di AS.
Gencatan Iran dan Israel masih bertahan, meski belum ada kejelasan mengenai tingkat kerusakan fasilitas pengayaan uranium dari negara terkait akibat serangan udara AS.
Adapun Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral berada dalam posisi untuk menunggu sebelum memangkas suku bunga, sambil menilai dampak inflasi dari kebijakan tarif yang masih berlangsung.
Pasar keuangan kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25% pada pertemuan Juli, dan 67% peluang pemangkasan pertama pada September.
Data ekonomi menunjukkan bahwa penjualan rumah baru turun tajam 13,7%, sementara permohonan kredit rumah juga menurun, dipicu oleh kenaikan suku bunga hipotek.
Baca Juga: Tak Cukup Co-Payment! Prudential Waspadai Lonjakan Premi karena Inflasi Medis
Departemen Perdagangan AS dalam waktu dekat akan merilis estimasi akhir pendapatan domestik bruto kuartal pertama, serta laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) yang akan memberikan gambaran lebih dalam tentang pengeluaran konsumen dan tren inflasi di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement