Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Turunnya Stok AS

Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Turunnya Stok AS Kredit Foto: WE are
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak dunia naik tipis pada perdagangan Rabu (25/6) Ia pulih dari penurunan tajam awal pekan ini. Kenaikan terjadi setelah data menunjukkan permintaan yang relatif kuat dan pasar terus mengevaluasi stabilitas gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Dilansir dari Reuters, Kamis (26/6), Minyak Brent naik 0,8% dan ditutup di US$67,68. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) menguat 0,9% ke US$64,92.

Baca Juga: Meski Minyaknya Boleh Dibeli China, Gedung Putih Tegaskan Iran Masih Disanksi AS

Sebelumnya, harga minyak sempat jatuh setelah adanya  pengumuman gencatan senjata antara dua musuh bebuyutan, yakni Israel dan Iran. Hal itu mengurangi risiko gangguan pasokan dari Timur Tengah,

"Meski kekhawatiran terhadap pasokan minyak telah mereda untuk saat ini, ancaman tersebut belum benar-benar hilang. Di sisi lain, permintaan untuk pasokan segera tetap tinggi," tulis Analis ING.

Baca Juga: Hadapi Potensi Kenaikan Minyak Dunia, Menteri Bahlil Tingkatkan Lifting Lewat Evaluasi KKKS hingga Gunakan EOR

Harga minyak juga mendapat dukungan dari laporan Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Data menunjukkan bahwa stok minyak mentah turun sebesar 5,8 juta barel dalam sepekan terakhir. Stok bensin secara tak terduga juga menyusut sebesar 2,1 juta barel, mengindikasikan permintaan domestik yang kuat.

Selain itu, serangkaian data ekonomi termasuk data kepercayaan konsumen menunjukkan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini mendorong ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga paling cepat pada September.

Baca Juga: Mengenal Kontribusi Besar Industri Sawit Terhadap Distribusi Perekonomian Dunia

Baca Juga: Sektor Industri Perkebunan Sawit Adalah Sektor yang Inklusif, Bukan Eksklusif!

Pemangkasan suku bunga biasanya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan energi, termasuk minyak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: