Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian PKP dan Tzu Chi Jalankan Program 'Bebenah Kampung', Maruarar Sirait: Kolaborasi Nyata Wujudkan Keadilan Sosial

Kementerian PKP dan Tzu Chi Jalankan Program 'Bebenah Kampung', Maruarar Sirait: Kolaborasi Nyata Wujudkan Keadilan Sosial Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semangat gotong royong kembali menjadi roh pembangunan nasional di era Presiden Prabowo Subianto. Hal ini tercermin dalam Program Bebenah Kampung di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, yang pada Sabtu (28/6/2025) yang secara resmi telah melakukan serah-terima kunci rumah hasil renovasi kepada 15 warga penerima manfaat.

Program Bebenah Kampung merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Program ini menargetkan renovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Jakarta, dengan total target nasional mencapai 4.000 rumah di berbagai wilayah.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyebut program ini sebagai bentuk nyata solidaritas sosial dan gotong royong, yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sekaligus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

“Program ini tidak menggunakan dana APBN, BUMN, atau dana negara lainnya. Semua murni dari kontribusi dunia usaha melalui skema CSR. Warga pun tidak dibebani biaya apa pun dalam proses renovasi. Inilah contoh keadilan sosial yang kita perjuangkan bersama,” ujar Maruarar.

“Kesenjangan itu bisa kita atasi. Selain program pemerintah, bagaimana para pengusaha super kaya di Indonesia juga bergerak, bergotong royong, menjalankan Pancasila, seperti ajaran yang sudah kita pegang, yaitu gotong royong, dan sesuai dengan tindakan Presiden Prabowo,” tambahnya.

Gotong royong tercermin dari peran masing-masing pihak. Dari rakyat, mereka rela tinggal sementara di penampungan demi memperbaiki hunian yang lebih layak. Dari pengusaha, lahir kepedulian untuk membantu pembiayaan dan pengerjaan renovasi. Sementara pemerintah menjadi penggerak utama, memfasilitasi dan menyalurkan program agar tepat sasaran. 

"Sinergi ini menjadi wujud solidaritas sosial di era Presiden Prabowo, memperkuat keyakinan bahwa pembangunan harus melibatkan seluruh elemen bangsa," ungkap Maruarar.

Setelah serah terima kunci rumah yang selesai direnovasi Yayasan Buddha Tzu Chi, Maruarar Sirait melanjutkan meninjau rumah yang sudah selesai di renovasi oleh KADIN di Kelurahan Kampung Rawa Kec. Johar Baru.

"Terimakasih banyak Mas Anin, Pak Thomas dan jajaran KADIN yang sudah berkomitmen merenovasi 500 unit rumah, mendukung gerakan gotong royong mewujudkan program 3 juta rumah rakyat (membangun dan merenovasi)," kata Maruarar.

Baca Juga: Rumah Subsidi Dibangun Bertingkat? Ini Gagasan Baru Maruarar Sirait

"Hari ini sudah selesai sebanyak 7 unit rumah direnovasi di Kelurahan Kampung Rawa Johar Baru dari alokasi 200 unit di Jakarta dan 300 renovasi rumah lainnya tersebar di beberapa wilayah di Indonesia," tambahnya.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menjelaskan bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi menargetkan renovasi 4.000 rumah di seluruh Indonesia. Untuk Jakarta, dari 500 unit yang direncanakan, saat ini sudah rampung 15 unit, sementara 48 unit lainnya dalam tahap pengerjaan yang ditargetkan selesai pada 30 Juli mendatang.

Selain Jakarta, program serupa juga berjalan di Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Depok) dengan total 2.000 rumah, Tangerang 500 rumah, Jawa Timur 500 rumah, dan Banyumas 500 rumah.

Pengusaha properti nasional yang juga salah satu pembina Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma atau Aguan, menyatakan komitmennya serta menjelaskan bahwa misi Yayasan Buddha Tzu Chi memang berfokus pada kegiatan sosial dan kemanusiaan.

“Yayasan Buddha Tzu Chi memang misinya sosial. Ini bukan pertama kalinya kami membangun rumah. Saat gempa di Aceh, kami membangun sekitar 3.000 rumah, di Palu juga 3.000 rumah, begitu juga di Padang. Jadi memang sudah menjadi bagian dari visi kami untuk membantu masyarakat,” ujar Aguan.

Baca Juga: Maruarar Sirait Apresiasi Dukungan Rp130 Triliun dari Menteri Investasi Rosan Roeslani untuk Sektor Perumahan

Untuk Program Bebenah Kampung ini, Yayasan Buddha Tzu Chi menyediakan dana renovasi sekitar Rp30–50 juta per rumah. Tak sedikit rumah yang direnovasi bahkan dibangun menjadi dua hingga tiga lantai, disesuaikan dengan kondisi semula.

Salah satu penerima manfaat, Nenek Hasna, yang sebelumnya tinggal di rumah berukuran 2x3 meter bersama 12 anggota keluarga, kini bisa menikmati hunian yang lebih layak dan nyaman.

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, pemerintah berharap semangat gotong royong tidak hanya mempercepat perbaikan RTLH di seluruh Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memperkuat solidaritas sosial.

Program Bebenah Kampung membuktikan bahwa keadilan sosial bukan sekadar slogan, melainkan bisa diwujudkan nyata lewat kolaborasi pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: