Kredit Foto: Istimewa
Kepala Biro Manajemen Kinerja dan Kerja Sama (Kabiro MKK) Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bastian, mengungkapkan UMKM bukan sekadar penggerak ekonomi, namun juga kekuatan sosial.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutannya saat menerima kunjungan lapangan United Nations Department of Economic and Social Affairs (UN DESA) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam rangkaian kegiatan Regional Workshop “Toward a Socially Inclusive Creative Economy in Southeast Asia and Pacific Island Countries”.
Baca Juga: Kementerian UMKM Terus Buka Ruang Bagi Tumbuhnya Wirausaha Muda
Kunjungan tersebut dikuti oleh peserta Regional Workshop “Toward a Socially Inclusive Creative Economy in Southeast Asia and Pacific Island Countries” dalam rangka benchmarking mengenai kebijakan pengembangan UMKM dan Startup di Indonesia.
Bastian juga mengapresiasi atas kunjungan delegasi peserta workshop dari enam negara yaitu Laos, Fiji, Myanmar, Papua Nugini, Kamboja, dan Timor-Leste, serta kerja sama aktif dari UN DESA dan Kemlu RI.
“Merupakan kehormatan bagi kami untuk menyambut para peserta workshop di SMESCO Indonesia, yang menjadi pusat pemasaran nasional UMKM sekaligus kantor Kementerian UMKM,” kata Kabiro MKK, Kementerian UMKM, Bastian, pada acara Site Visit ke kantor Kementerian UMKM di Jakarta beberapa waktu lalu, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (2/7).
Di depan puluhan peserta, Bastian menambahkan, kunjungan ini menjadi peluang strategis untuk berbagi praktik terbaik program pengembangan UMKM dan Startup di Indoensia yang inklusif dan berkelanjutan sejalan dengan agenda UN DESA serta ajang promosi produk UKM unggulan Indonesia.
Ia juga menekankan bahwa Kementerian UMKM merupakan institusi baru yang dibentuk pada akhir 2024, sebagai hasil pemisahan mandat dari Kementerian Koperasi dan UKM. Pemisahan ini bertujuan untuk mempertajam fokus kebijakan serta mengoptimalkan pelaksanaan program dalam pemberdayaan UMKM secara lebih terstruktur.
“Saat ini, Indonesia tercatat memiliki lebih dari 30 juta UMKM, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen. Maka dari itu, bagi kami UMKM bukan hanya sekadar penggerak ekonomi namun juga bisa menjadi kekuatan sosial,” katanya.
Indonesia, kata Bastian, memiliki strategi pengembangan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement