Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMSC anjurkan pemasar adopsi Agentic AI sebagai Kunci Pemasaran Efektif

IMSC anjurkan pemasar adopsi Agentic AI sebagai Kunci Pemasaran Efektif Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia pemasaran terus mengalami transformasi dengan kecepatan yang luar biasa, didorong oleh inovasi teknologi yang kian disruptif. Jika beberapa tahun lalu industri masih beradaptasi dengan kehadiran Generative AI (GenAI) untuk konten dan kreatif, kini lanskap kompetitif telah melesat ke era baru dengan munculnya Agentic AI — sebuah evolusi kecerdasan buatan yang tidak hanya menghasilkan ide, tetapi mampu bertindak secara otonom, merancang strategi, dan mengoptimalkan kampanye pemasaran secara real-time.

Peralihan ini menuntut para pemasar untuk tidak sekadar mengikuti tren, tetapi cepat beradaptasi dan menjadikan Agentic AI sebagai tulang punggung strategi digital mereka. Agentic AI merupakan bentuk evolusi dari teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang tidak hanya merespons perintah seperti halnya Gen AI, tetapi juga mampu bertindak proaktif mengambil keputusan, merancang strategi, dan bergerak secara otonom dalam batas sesuai tujuan dan parameter yang telah ditentukan.  Bagi pemasar yang lamban beradaptasi, risiko tertinggal dalam persaingan semakin nyata, sementara yang mampu memanfaatkan Agentic AI akan mendapatkan keunggulan kompetitif yang signifikan.

Pakar pemasaran Indonesia Marketing Strategy Consulting (IMSC) sekaligus Founder dan CEO Pasxmedia Holding Purjono Agus Suhendro mengatakan, Agentic AI bekerja sebagai asisten virtual aktif yang memahami tujuan bisnis, mempelajari data pengguna sepanjang waktu, dan melakukan optimalisasi secara real-time.

Baca Juga: AJARI.AI jadi 10 Startup AI Terbaik Dunia Dunia dalam Program Bergengsi Microsoft dan MBZUAI

“Dengan kemampuan itu, Agentic AI menawarkan pendekatan pemasaran yang lebih personal, adaptif, dan berbasis konteks, sehingga menjadikannya sebagai fondasi penting dalam strategi digital sebuah merek (brand) atau perusahaan di masa depan,” katanya kepada media di Raffles Hotel, Jakarta, Selasa (8/7).

Ia menyebutkan, ada beberapa keunggulan dari Agentic AI dalam penerapannya di dunia pemasaran. Pertama, personalisasi pelanggan. Agentic AI mampu menganalisis data pelanggan secara menyeluruh, termasuk perilaku online, histori pembelian, dan interaksi sosial untuk membuat konten, penawaran, dan pengalaman yang sangat personal.

Kedua, otomatisasi kampanye pemasaran. Bukan sekadar mengirim e-mail atau iklan, Agentic AI bisa menyusun dan menguji strategi kampanye pemasaran end-to-end, mulai dari pemilihan segmentasi audiens, kanal promosi, hingga pengoptimalan konten berdasarkan performa real-time, secara otomatis.

Ketiga, pemasaran prediktif dan proaktif. Kemampuan prediktif yang dimiliki memungkinkan Agentic AI dapat memprediksi kebutuhan pelanggan sebelum mereka menyadarinya, lalu memberikan rekomendasi atau tindakan otomatis, misalkan menawarkan diskon menjelang seorang pelanggan merayakan ulang tahun dan lain sebagainya.

Baca Juga: AI Curi Data Sana-sini, Minimnya Kompensasi dan Royalti Jadi Sorotan BRICS

Keempat, interaksi lintas platform. Agentic AI bisa menjadi asisten virtual di website, e-commerce, aplikasi pesan instan, atau media sosial sebuah brand, menjawab pertanyaan, memberikan saran, bahkan menyelesaikan transaksi tanpa intervensi manusia. Kelima, pengujian performa. Agentic AI juga bisa menguji, umpamanya kampanye yang paling efektif, dalam waktu singkat.

“Karena kemampuannya yang luar biasa itu, maka pemasar-pemasar di Indonesia sebaiknya lekas bergegas untuk menggunakan teknologi Agentic AI. Sebab, dengan memanfaatkan Agentic AI, strategi pemasaran produk atau jasa menjadi lebih efektif, optimal, dan efisien. Dengan begitu, pendapatan perusahaan pun meningkat pesat,” ungkap Purjono.

Di kancah global, tren pemanfaatan Agentic AI sudah amat terasa. Perusahaan riset pasar Market.us memproyeksikan pasar Agentic AI akan tumbuh signifikan dari US$5,2 miliar pada 2024 menjadi US$196,6 miliar pada 2034. Sementara MarketsandMarkets memperkirakan pertumbuhan dari US$13,81 miliar pada 2025 menjadi US$140,80 miliar pada 2032.***

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: