Kredit Foto: Biro Humas Kemendag
Pelatihan ini merupakan pelatihan pertama hasil kolaborasi antara Indonesia dan Jepang dalam kerangka “Capacity Development in the African Region through Japan and Indonesia Partnership". Pelatihan ini diluncurkan sebagai kolaborasi pertama JICA dan Pemerintah Indonesia di bawah Memorandum Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MoC) yang ditandatangani JICA dan Kementerian Luar Negeri.
Kemitraan ini bertujuan untuk mempromosikan kerja sama segitiga dengan meningkatkan kapasitas negara-negara Afrika di empat bidang target, yaitu kesehatan, energi, perdagangan, dan keamanan pangan. Selain itu, kemitraan ini ditujukan untuk mempersempit kesenjangan pembangunan antara negara-negara Afrika. Secara khusus, kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pejabat dan lembaga pemerintah serta memperkuat dampak kemitraan yang sudah berlangsung di negara-negara sasaran Afrika.
Pelatihan yang berfokus pada perdagangan ini digelar pada 8–19 Juli 2025 di PPEJP di Jakarta dan melibatkan 12 peserta dari Kamerun, Ghana, Kenya, Mauritius, Rwanda, Tanzania, Tunisia. Selainpara peserta, ada tiga pengamat yang diundang African Union Development Agency–New Partnership for Africa’s Development (AUDA NEPAD) dan Africa Continental Free Trade Area Secretariat (AfCFTA). JICA telah mendukung pembentukan Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), yang sekarang dikenal dengan PPEJP, melalui hibah dan kerjasama teknis, sejak tahun 1986 selama lebih dari 20 tahun.
Pelatihan ini memberikan wawasan komprehensif tentang masalah, tantangan, peluang, dan praktik terbaik bagi peserta dalam promosi perdagangan dan investasi, khususnya berdasarkan pengalaman Indonesia dan Jepang. Selain itu, pelatihan ini menjadi platform untuk berbagi pengetahuan, pertukaran pengalaman, dan jaringan kerja sama.
Peserta juga mendapatkan pengetahuan langsung tentang strategi promosi perdagangan dan layanan fasilitasi investasi melalui kunjungan lokasi ke ruang displai permanen di Kementerian Perdagangan, institusi teknis perdagangan, dan pusat layanan investasi terpadu. Hal ini akan memberikan contoh praktis untuk diimplementasikan di negara asal mereka.
Pelatihan ini dirancang secara komprehensif dengan memasukkan kuliah teoritis dan praktik lapangan. Para peserta juga diharuskan untuk mempresentasikan rencana aksi setelah menyelesaikan pelatihan dan diharapkan dapat menerapkan praktik terbaik yang dipelajari selama pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka memimpin sektor promosi perdagangan dan investasi di negara mereka. Pada hari terakhir, peserta akan dijadwalkan untuk mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk dapat menikmati berbagai budaya Indonesia di satu tempat serta memperdalam pemahaman budaya dan pertukaran di antara para peserta.
Hasil dari pelatihan ini akan dipresentasikan saat Tokyo International Conference on African Development (TICAD-9) yang dilaksanakan pada 20-22 Agustus 2025 bersamaan JICA dan Pemerintah Indonesia juga akan mengeksplorasi kerja sama lebih lanjut untuk Afrika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement