- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IHSG Ditutup Naik ke 7.005, Saham Allo Bank (BBHI) Tetap Melaju Meski Dibayangi Kasus Korupsi
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau sumringah hingga akhir perdagangan Kamis, 10 Juli 2025. Berdasarkan data RTI Business, IHSG meroket 61,44 poin atau setara 0,88% ke level 7.005,37.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam rentang level 6.955,45 hingga 7.013,63. Pergerakan saham turut didominasi oleh tren positif. Sebanyak 375 saham menguat, 226 saham mendatar, dan hanya 204 saham yang melemah.
Hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG sudah memperjualbelikan 21,41 miliar lembar saham dengan frekuensi 1.286.258 kali. Adapun nilai transaksi yang dibukukan sebesar Rp13,37 triliun.
Baca Juga: Saham Gak Laku Hingga Diangggap Tak Penuhi Free Float, Bos PMUI: Biar Waktu yang Jawab
Salah satu saham yang mencuri perhatian hari ini adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Meski tengah dibayangi isu hukum, saham BBHI hingga sore ini tetap tampil impresif dengan lonjakan 8,02% atau naik 75 poin ke level Rp1.010. Dalam sepekan, sahamnya pun meroket 27,85% dan terbang 38,36% sepanjang sebulan terakhir.
Hari ini, perdagangan saham Allo Bank juga cukup aktif. BBHI mencatat volume transaksi 5,358 juta lembar saham dengan frekuensi 1.889 kali dan nilai transaksi mencapai Rp5,33 miliar.
Baca Juga: Bos Allo Bank Jadi Tersangka Korupsi EDC, Begini Rekam Jejak Indra Utoyo
Padahal, Allo Bank belakangan tengah menjadi sorotan terutama setelah Direktur Utamanya, Indra Utoyo, ditetapkan sebagai salah satu tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi pengadaan mesin EDC di bank pemerintah.
Merespons perkembangan tersebut, Indra Utoyo pun telah resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. "Pada hari ini, 10 Juli 2025, Dewan Komisaris PT Allo Bank Indonesia Tbk. (Allo Bank) telah menerima surat pengunduran diri Indra Utoyo sebagai Direktur Utama Allo Bank, agar dapat berkonsentrasi dalam menyelesaikan masalah hukum yang sedang dihadapi sehubungan dengan penetapan status tersangka oleh KPK untuk kasus saat beliau menjabat di bank sebelumnya," ujar Sekretaris Perusahaan BBHI, Stacey Aryadi Suryoputro.
Sebagai langkah cepat, Dewan Komisaris menunjuk Ari Yanuanto Asah sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Allo Bank mulai 10 Juli 2025 hingga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya. “Sehubungan dengan operasional Allo Bank, Ari Yanuanto Asah menegaskan bahwa pelayanan nasabah dan kegiatan operasional Bank tetap berjalan normal sebagaimana mestinya," kata Stacey.
Baca Juga: KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Proyek EDC BRI, Termasuk Mantan Wadirut dan Dirut Allo Bank
KPK sendiri menyatakan bahwa proyek pengadaan mesin EDC tersebut menimbulkan kerugian negara sekitar Rp744 miliar. Indra bersama empat tersangka lainnya dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 dan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Meski dihantam badai hukum di pucuk pimpinan, saham BBHI menunjukkan ketahanan dan optimisme pasar. Hal ini menandakan kepercayaan investor terhadap keberlangsungan operasional perusahaan tetap terjaga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement