Pemerintah Indonesia Upayakan Peninjauan Kembali Tarif Impor AS, Mensesneg: Mohon Doa dari Masyarakat
Kredit Foto: Reuters
Pemerintah Indonesia terus mengupayakan negosiasi terkait kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang dinilai memberatkan sejumlah sektor perdagangan nasional.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa saat ini tim ekonomi Indonesia tengah berada di Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan intensif, dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Tim ekonomi kita sedang berada di Amerika, dipimpin oleh Pak Menko Airlangga untuk terus melakukan upaya negosiasi. Intinya, kita berharap kebijakan Pemerintah Amerika Serikat dapat ditinjau kembali agar memberikan keuntungan yang lebih baik bagi perdagangan Indonesia," ujar Mensesneg, Prasetyo Hadi dalam keterangannya kepada media di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Pemerintah tetap optimistis peluang pengurangan tarif tersebut masih terbuka. Namun, prosesnya membutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. "Kita betul-betul berharap Pemerintah Amerika dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif ini. Karena itu, kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia supaya tim negosiator dapat memberikan hasil terbaik bagi bangsa dan negara," lanjutnya.
Baca Juga: Tarif Trump Bikin Siaga, BI Diproyeksi Pangkas Suku Bunga Lagi
Menanggapi spekulasi yang mengaitkan pengenaan tarif dengan keikutsertaan Indonesia dalam kelompok BRICS, Mensesneg menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara keduanya. "Kalau menurut pendapat kami, tidak ada hubungannya. Kalau saudara perhatikan, tarif itu tidak hanya berlaku untuk Indonesia. Bahkan pengenaan tarif sebesar 32 persen itu sudah diputuskan jauh sebelum kita menjadi anggota penuh BRICS," jelasnya.
Sementara itu, terkait kemungkinan pelibatan Presiden Joko Widodo secara langsung dalam proses lobi, termasuk bertemu dengan mantan Presiden AS Donald Trump, Mensesneg tidak menampik adanya peluang tersebut. "Ada kemungkinan. Tapi saya belum bisa memastikan kapan pertemuan itu akan terjadi," katanya.
Saat ditanya mengenai apakah Indonesia telah mengajukan paket tawaran baru sebagai bagian dari strategi negosiasi, Mensesneg menjawab, "Untuk sementara tidak. Karena tawaran yang kami sampaikan sebelumnya sebenarnya sudah menjawab tuntutan dari pihak Amerika Serikat."
Meskipun belum ada jadwal yang pasti untuk pertemuan antara Presiden Jokowi dan tokoh-tokoh penting Amerika, termasuk Trump, pemerintah membuka peluang jika diperlukan. "Sebagai sebuah upaya tentu ada, tapi sejauh ini belum dipastikan akan ada pertemuan dengan Presiden Trump," tutup Mensesneg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement