Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iuran BPJS Kesehatan Tembus Rp165,3 Triliun, Tapi Baru Cakup Sepertiga Biaya Kesehatan Nasional

Iuran BPJS Kesehatan Tembus Rp165,3 Triliun, Tapi Baru Cakup Sepertiga Biaya Kesehatan Nasional Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Warta Ekonomi, Jakarta -

BPJS Kesehatan mencatat pendapatan iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sepanjang 2024 mencapai Rp165,3 triliun. Angka ini naik signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp151,7 triliun dan meningkat hampir empat kali lipat dibanding tahun 2014 yang hanya sebesar Rp40 triliun.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menjelaskan peningkatan pendapatan iuran mencerminkan tumbuhnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap program JKN.

"Iuran yang kita kumpulin itu naik terus. Ini tahunnya 2014 dari Rp40 triliun hingga Rp165 triliun pada 2024," ujar Ghufron, dalam Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024, Senin (14/7/2025). 

Baca Juga: Ramai Isu Kenaikan Iuran JKN, BPJS Kesehatan Angkat Bicara

Meski mengalami pertumbuhan signifikan, dana tersebut baru mencakup sepertiga dari total kebutuhan pembiayaan kesehatan nasional yang mencapai Rp614 triliun per tahun. Menurut Ghufron, belanja BPJS Kesehatan sendiri diperkirakan mencapai Rp185 triliun pada 2025.

"Untuk pembiayaan kesehatan seluruh Indonesia itu masih kira-kira sepertiga. Karena dari keseluruhan Indonesia setiap tahun keluar untuk kesehatan Rp614 triliun, yang dikelola BPJS spending-nya kira-kira tahun 2025 itu Rp185 triliun," jelasnya.

Baca Juga: Bisa Bayar 3,4 Bulan Klaim, BPJS Kesehatan Yakin Keuangan Stabil

Ghufron juga mencatat kenaikan tingkat kolektibilitas iuran yang mencapai 99,17 persen pada 2024, naik dari 98,62 persen di tahun sebelumnya. Kenaikan ini turut didorong oleh peningkatan kanal pembayaran. BPJS Kesehatan saat ini telah bekerja sama dengan 4 bank BUMN, 18 bank BUMD, dan 15 bank swasta untuk memudahkan peserta dalam membayar iuran secara tepat waktu.

Meski kinerja keuangan menunjukkan tren positif, Ghufron mengingatkan bahwa beban pengeluaran BPJS Kesehatan juga terus meningkat. “Sekarang ini (dana yang dimiliki BPJS) tinggi sekitar 3 kali. Tapi karena kumpulan duit juga sulit, kemudian spending meningkat terus, karena kepercayaan meningkat terus. Istilahnya market banyak terus, naik terus, suatu ketika pasti gak cukup,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: