- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Bahlil Jelaskan Target 100% Energi Terbarukan Prabowo: Ini Langkah Nyatanya
Kredit Foto: Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara terkait dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai target Indonesia akan mencapai 100% Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam 10 tahun kedepan yang disampaikan di Brazil.
Bahlil menjelaskan, ungkapan Prabowo dilakukan untuk menggambarkan upaya yang tengah digencarkan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan transisi energi.
"Dalam pertemuan dengan brazil, itu rencana pemerintah kedepan, 2040 kita menambah kurang lebih 100 GW tapi sekarang kan sudah sekitar 70 GW (69,5 GW) di 2025-2034," ujar Bahlil kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Baca Juga: Bauran EBT 2025 Diproyeksi Hanya 14,4%, Pemerintah Pacu Co-Firing dan COD Pembangkit
Bahlil mengatakan, salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan penetrasi pemasangan panel surya di daerah dan desa yang belum teraliri listrik.
"Kita akan memastikan arahan presiden untuk segera kita harus pasang listriknya, sambung listriknya kerumah, supaya ini adalah bagian dari program asta cita," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW hingga 2034. Dari total ini, sekitar 76 persen kapasitas akan berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan sistem penyimpanan energi seperti baterai dan pumped storage.
Baca Juga: Prabowo Resmikan Operasi dan Pembangunan 55 Pembangkit EBT di 15 Provinsi
Pada lima tahun pertama, akan dibangun pembangkit sebesar 27,9 GW--yang terdiri dari 9,2 GW berbasis gas, 12,2 GW dari EBT, 3 GW untuk sistem penyimpanan, dan 3,5 GW pembangkit batubara yang sudah dalam tahap penyelesaian konstruksi.
Memasuki lima tahun kedua, fokus bergeser ke pengembangan EBT dan penyimpanan energi sebesar 37,7 GW atau 90 persen dari total kapasitas yang direncanakan. Sisanya sebesar 3,9 GW masih berasal dari pembangkit berbasis fosil seperti batubara dan gas.
Jenis pembangkit energi terbarukan yang akan dikembangkan yaitu tenaga surya (17,1 GW), angin (7,2 GW), panas bumi (5,2 GW), hidro (11,7 GW), dan bioenergi (0,9 GW). Selain itu, energi baru seperti nuklir mulai diperkenalkan dengan pembangunan dua unit reaktor kecil di Sumatera dan Kalimantan, masing-masing berkapasitas 250 MW.
Baca Juga: RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028
Untuk mendukung distribusi dan keandalan sistem, pembangunan infrastruktur kelistrikan juga diperkuat. Pemerintah menargetkan jaringan transmisi sepanjang hampir 48.000 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk dengan kapasitas total 108.000 MVA, yang akan tersebar di seluruh Indonesia--dari Sumatera hingga Papua.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Advertisement