Dorong Ketahanan Pangan, Program PKT BERSERI Pupuk Kaltim Ciptakan Nilai Ekonomi Baru
Kredit Foto: Pupuk Kaltim
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mencetak capaian signifikan dalam mendorong efisiensi biaya produksi dan peningkatan nilai tambah petani lewat program Pertanian Bulutana Berkelanjutan, Sejahtera dan Mandiri (PKT BERSERI). Program ini menjadi salah satu model pemberdayaan berbasis ekonomi sirkular yang berhasil menekan biaya produksi hingga 23,8 persen dan meningkatkan produktivitas pertanian lebih dari 65 persen.
Dampak ekonomi tersebut mendapat pengakuan internasional, dengan diraihnya penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 untuk kategori Social Empowerment.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Gusrizal, menjelaskan bahwa program PKT BERSERI tak hanya menekankan aspek lingkungan dan sosial, tetapi juga menstimulasi perekonomian lokal melalui inovasi berbasis agribisnis. “Kami ingin petani tidak hanya sebagai produsen, tapi juga sebagai pelaku ekonomi yang mandiri dan berdaya saing,” ujar Gusrizal.
Baca Juga: Borong Penghargaan CSR, Pupuk Kaltim Tak Main-Main Soal Keberlanjutan
Diterapkan di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulsel, program ini mengusung pemanfaatan limbah ternak dan pertanian menjadi pupuk kompos organik, sehingga menekan ketergantungan terhadap pupuk kimia dan mengurangi biaya input pertanian. Dari Maret 2024 hingga Februari 2025, program ini telah mengolah 34,6 ton kotoran hewan dan 1,5 ton limbah pertanian menjadi kompos.
Transformasi ini berimbas langsung pada efisiensi ekonomi. Biaya produksi per hektare turun dari Rp1,7 juta menjadi Rp1,3 juta, sementara produktivitas padi meningkat dari 3,8 ton menjadi 6,3 ton per hektare. Kenaikan produksi ini memperluas margin keuntungan petani dan memperkuat ketahanan pangan lokal.
Tak hanya meningkatkan produktivitas, program ini menciptakan lapangan kerja baru melalui pembentukan unit usaha masyarakat di sektor kompos, yang melibatkan 132 petani dan menjangkau lebih dari 200 orang lainnya dalam jaringan distribusi dan produksi.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Gandeng Dua Anak Usaha, Sulap Limbah Jadi Produksi Metanol
“Program ini menciptakan ekosistem ekonomi baru yang berkelanjutan, dari hulu ke hilir, dan menjadi pengungkit ekonomi desa,” jelas Gusrizal. Ia menambahkan bahwa program ini juga memperkuat kapasitas usaha tani lewat pelatihan intensif soal manajemen agribisnis, produksi kompos, serta teknik pertanian ramah lingkungan.
Sebagai perluasan dampak ekonomi jangka panjang, PKT BERSERI kini juga merintis pengembangan agrowisata berbasis edukasi lingkungan dan pertanian organik sebagai sumber pendapatan alternatif.
Pupuk Kaltim berkomitmen mereplikasi model PKT BERSERI ke daerah lain dengan pendekatan adaptif terhadap karakteristik lokal. “Kami ingin pertanian menjadi tulang punggung ekonomi desa yang berkelanjutan. Inilah kontribusi nyata kami dalam agenda pembangunan nasional,” pungkas Gusrizal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement