Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Porsche Tersudut Tekanan Global, Siapkan Ubah Model Bisnis di Tengah Lesunya Pasar China dan Tarif AS

Porsche Tersudut Tekanan Global, Siapkan Ubah Model Bisnis di Tengah Lesunya Pasar China dan Tarif AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa otomotif asal Jerman, Porsche AG, tengah menghadapi titik kritis dalam sejarah bisnisnya. Ketidakpastian global, melemahnya pasar mobil mewah di China, serta kebijakan proteksionis dari Amerika Serikat memaksa produsen mobil sport legendaris ini untuk mengevaluasi ulang model bisnis yang selama ini dianggap kokoh.

Dalam memo internal yang diperoleh Bloomberg, dikutip Minggu (20/7/2025) CEO Porsche Oliver Blume secara gamblang menyatakan bahwa model bisnis perusahaan yang telah bertahan puluhan tahun “tak lagi bisa berjalan dalam bentuk yang sekarang.” Hal ini disampaikan kepada seluruh karyawan menjelang negosiasi penghematan tambahan yang akan digelar bersama serikat pekerja pada paruh kedua tahun ini.

Lesunya permintaan mobil listrik di China, yang merupakan pasar kendaraan listrik terbesar dan paling kompetitif di dunia, menjadi pukulan keras bagi Porsche. Sementara itu, di Amerika Serikat, kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump semakin mempersempit margin keuntungan, mengingat Porsche sangat bergantung pada impor.

“Dampaknya sangat terasa bagi kami, bahkan lebih berat dibandingkan banyak produsen mobil lainnya,” ungkap Blume dalam pesannya.

Baca Juga: Manfaat Menggunakan Layanan Jasa Inspeksi Mobil Bekas

Porsche sebelumnya telah melakukan efisiensi tenaga kerja di awal tahun, namun tekanan yang berlanjut membuat perusahaan perlu melangkah lebih jauh. Target jangka menengah yang ingin dicapai adalah margin operasi sebesar 15–17%, jauh di atas margin 8,6% yang dicatatkan pada kuartal pertama 2025.

Langkah efisiensi Porsche ini mengikuti jejak induk perusahaannya, Volkswagen, yang telah lebih dulu menyepakati pemangkasan kapasitas produksi dan pengurangan 35.000 tenaga kerja dalam lima tahun ke depan di Jerman, negara dengan ongkos produksi yang kian tidak kompetitif karena biaya energi dan tenaga kerja yang tinggi.

Transformasi ini menandai masa penting bagi Porsche, yang kini harus menyeimbangkan antara citra premiumnya dengan kebutuhan adaptasi di tengah tekanan geopolitik dan perubahan tren pasar global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: