Kredit Foto: Cita Auliana
Bank Indonesia (BI) menilai industri asuransi dan reasuransi memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Meski belum dominan seperti perbankan, sektor ini dinilai menyimpan potensi besar sekaligus sejumlah risiko sistemik yang perlu diantisipasi.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Bambang Arianto, menyatakan sektor perbankan masih mendominasi sistem keuangan nasional dengan porsi sekitar 78–79 persen. Namun, kontribusi lembaga keuangan non-bank (NBFI), termasuk industri asuransi dan reasuransi, terus meningkat.
"Asuransi komersial menyumbang sekitar 28,7 persen dari total aset sektor NBFI, sementara reasuransi masih relatif kecil dengan kontribusi hanya 4,58 persen," ujar Bambang dalam acara Indonesia Re International Conference (IIC) 2025 di Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Baca Juga: OJK Ingatkan Perusahaan Asuransi Waspada dengan Ancaman Gejolak Global
Menurut Bambang, tantangan utama yang menghambat pengembangan industri ini meliputi rendahnya literasi keuangan, keterbatasan tenaga profesional, lemahnya regulasi pendukung, serta minimnya akses pembiayaan non-perbankan.
Ia juga menyoroti tiga jalur transmisi risiko dari sektor asuransi terhadap sistem keuangan, yaitu likuidasi aset secara masif, eksposur keuangan yang memengaruhi pendanaan, serta gangguan fungsi kritikal industri. Ketiganya berpotensi memicu tekanan sistemik pada sektor keuangan dan riil.
“Jika sistem keuangan tidak stabil atau tidak berfungsi, industri asuransi dapat memperparah kesulitan ekonomi,” tegasnya.
Baca Juga: Risiko Bencana Tinggi, OJK Dukung Asuransi Parametrik
Di sisi lain, meskipun rasio kecukupan modal berbasis risiko (RBC) industri asuransi saat ini masih di atas 120 persen, BI mengingatkan potensi penurunan akibat tekanan likuiditas dan risiko operasional.
Bambang juga menyoroti lemahnya kapasitas reasuransi domestik. “Sekitar 40 persen premi reasuransi nasional masih mengalir ke luar negeri tiap tahun, dan ini bisa menekan neraca pembayaran,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement