Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emiten Sawit Crazy Rich Medan (STAA) Cetak Laba Bersih Rp656,72 Miliar di Semester I 2025

Emiten Sawit Crazy Rich Medan (STAA) Cetak Laba Bersih Rp656,72 Miliar di Semester I 2025 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten perkebunan sawit milik Crazy Rich Medan, Suwandi Widjaja, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) berhasil membukukan kenaikan laba bersih di semester I 2025. Per 30 Juni 2025, laba bersih STAA tercatat mencapai Rp656,72 miliar.

Angka tersebut melonjak 55,15% secara tahunan dibandingkan Rp423,27 miliar di periode sama tahun lalu. Dengan hasil tersebut, laba per saham dasar STAA pun ikut terkerek menjadi Rp60, lebih tinggi dari Rp39 yang tercatat di akhir Juni 2024.

Sepanjang semester I 2025, penjualan neto STAA mencapai Rp3,58 triliun, naik 33,08% dibandingkan Rp2,69 triliun di periode yang sama tahun lalu. Kontribusi terbesar datang dari segmen perkebunan yang menyumbang Rp3,49 triliun, sementara pengolahan kelapa sawit berkontribusi Rp97,13 miliar.

Baca Juga: Lewat Digitalisasi, Industri Sawit Ditransformasi PTPN

Jika dilihat dari sisi geografis, pasar domestik memberikan sumbangan Rp3,50 triliun, sedangkan penjualan dari luar negeri berkontribusi Rp84,63 miliar.

Seiring kenaikan penjualan, beban pokok penjualan turut meningkat menjadi Rp2,41 triliun dari Rp1,89 triliun. Namun, laba bruto STAA tetap naik menjadi Rp1,17 triliun dibandingkan Rp804,41 miliar di semester I 2024.

Baca Juga: Cerita Sukses Harita Group, dari Semangat Toko Kelontong hingga jadi Konglomerasi Kayu, Sawit, Nikel, dan Banyak Sektor Lainnya

Sepanjang paruh pertama 2025, beberapa beban juga ikut membengkak, seperti beban penjualan dan pemasaran yang naik menjadi Rp133,52 miliar dari Rp114,5 miliar, serta beban umum dan administrasi yang tercatat Rp127,43 miliar dari sebelumnya Rp103,6 miliar.

Pendapatan operasi lainnya meroket ke Rp71,09 miliar dari Rp39,59 miliar, sementara beban operasi lainnya naik menjadi Rp6,19 miliar dari Rp3,59 miliar. Meski begitu, laba usaha STAA tetap melonjak ke angka Rp966,74 miliar, lebih tinggi dibandingkan Rp649,68 miliar setahun sebelumnya.

Baca Juga: Bagaimana Kontribusi Minyak Sawit dalam Pangsa Konsumsi di China?

Baca Juga: Tanah Leluhur Kelapa Sawit, Bagaimana Konsumsi Minyak Sawit di Kawasan Afrika?

Dari sisi neraca, total aset STAA per 30 Juni 2025 mencapai Rp8,35 triliun, meningkat dari Rp8,08 triliun di akhir 2024. Total liabilitas juga naik menjadi Rp2,39 triliun dari Rp2,18 triliun, sedangkan ekuitas bertambah tipis ke Rp5,95 triliun dari posisi Rp5,89 triliun di akhir Desember 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: