Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gas Bumi Berlebih Tapi Tak Terdistribusi, PGN Siapkan Infrastruktur Baru

Gas Bumi Berlebih Tapi Tak Terdistribusi, PGN Siapkan Infrastruktur Baru Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas dari Pertamina, berkomitmen memperkuat infrastruktur gas bumi nasional demi memastikan pasokan energi bersih yang andal, terjangkau, dan merata. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi tantangan ketimpangan antara lokasi pasokan dan permintaan gas, khususnya di wilayah dengan konsumsi tinggi seperti Sumatera dan Jawa bagian barat.

Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko,mengatakan infrastruktur menjadi kunci utama dalam memperkuat konektivitas distribusi gas bumi. Ia menyebut saat ini terdapat ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan antarwilayah.

“Berkaca dengan kondisi saat ini, permintaan gas bumi di wilayah Sumatera dan Jawa bagian barat sangat tinggi, namun masih terdapat kekurangan infrastruktur gas bumi yang memadai. Sementara itu, pasokan gas justru berlebih di wilayah Jawa Timur,” ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (23/7/2025).

Baca Juga: PGN Bidik Pengurangan Emisi 398 Ribu Ton CO₂ Lewat Jargas

Untuk menjawab ketimpangan tersebut, PGN memanfaatkan gas alam cair (LNG) sebagai alternatif pasokan ke wilayah-wilayah dengan keterbatasan infrastruktur pipa. Arief menekankan pentingnya keberlanjutan pasokan LNG domestik agar bisa dimanfaatkan maksimal untuk kebutuhan dalam negeri.

“Tantangan selanjutnya adalah bagaimana PGN dapat memperoleh pasokan LNG secara kontinu dan sustain, dengan harga yang tetap kompetitif bagi pelanggan,” ujarnya.

Saat ini, PGN tengah menggarap sejumlah proyek strategis, termasuk pembangunan pipa Tegal–Cilacap, pengembangan Terminal LNG Arun, serta revitalisasi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dan tangki penyimpanan LNG. Sekitar 67% dari total belanja modal (capex) PGN tahun ini dialokasikan untuk penguatan infrastruktur gas bumi.

Baca Juga: PGN Perluas Peran dalam Transisi Energi, Jargas Didorong Percepat Dekarbonisasi

Arief menyebutkan, kondisi gas nasional saat ini dipengaruhi oleh empat faktor utama: availability (ketersediaan pasokan dari hulu), accessibility (tersedianya infrastruktur), affordability (kemampuan daya beli pelanggan), dan sustainability (keberlanjutan pasokan dengan dukungan regulasi).

Dengan pendekatan strategi G-A-S (Grow–Adapt–Step Out), PGN menargetkan peningkatan akses energi bersih ke seluruh wilayah Indonesia. Arief menegaskan bahwa dukungan pemerintah, khususnya dalam memberikan stimulus harga LNG yang kompetitif, menjadi kunci keberhasilan perluasan distribusi energi nasional.

“Dengan dukungan pemerintah, PGN siap menjangkau penyaluran energi bersih ke seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga: PGN Muda Maju Cetak SDM Unggul, Siapkan Generasi Tangguh Hadapi Dunia Kerja

Terkait harga LNG, Ketua Indonesian Gas Society (IGS), Aris Mulya Azof, menyatakan bahwa peralihan dari gas pipa ke LNG membawa tantangan baru. Selain struktur harga yang mengikuti acuan internasional, kompleksitas infrastruktur LNG juga menjadi faktor penentu yang membutuhkan perhatian khusus.

Menurut Aris, diperlukan kebijakan yang terintegrasi dari pemerintah untuk mengantisipasi dinamika pasar LNG, agar tetap bisa mendukung kebutuhan energi nasional secara berkelanjutan dan terjangkau.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: