Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Harga minyak dunia menguat pada perdagangan Kamis (24/7). Ia terdorong oleh laporan penurunan persediaan minyak mentah yang ada di Amerika Serikat (AS). Rusia juga dikabarkan berencana untuk memangkas ekspor bensin.
Dilansir dari Reuters, Jumat (25/7), Harga Brent Crude Futures naik 0,98% dan ditutup pada level US$69,18. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,20% menjadi US$66,03.
Baca Juga: PHKT Tuntaskan Proyek Migas Vital, Lifting Minyak Tak Terganggu
Harga minyak sempat melemah di sesi awal setelah kabar mengejutkan dari AS. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump disebut tengah menyiapkan izin terbatas bagi Chevron untuk kembali menjalankan operasi di Venezuela.
“Berita tentang Chevron yang dapat kembali beroperasi di Venezuela sempat melemahkan pasar,” kata Mitra Again Capital LLC, John Kilduff.
Namun John Kilduff menambahkan bahwa pasar tidak mengharapkan izin serupa diberikan kepada perusahaan minyak AS lainnya.
“Ini kasus satu kali yang unik,” ujarnya.
Minyak kemudian rebound pada sesi akhir setelah muncul kabar bahwa Rusia berencana mengurangi ekspor bensin ke sebagian besar negara, kecuali beberapa sekutu dan negara yang memiliki perjanjian pasokan seperti Mongolia.
Sentimen positif juga datang dari data penurunan stok minyak mentah AS, serta harapan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa yang dapat meredakan ketegangan tarif global.
Baca Juga: Jasindo Gandeng SKK Migas, Lindungi Aset Hulu dan LNG
Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 3,2 juta barel pada pekan lalu menjadi 419 juta barel, jauh di bawah ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan hanya 1,6 juta barel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement