Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunci Pacu Pertumbuhan Ekonomi RI, Kemenperin Perkuat Industri PTP

Kunci Pacu Pertumbuhan Ekonomi RI, Kemenperin Perkuat Industri PTP Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita  mengungkapkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjad kunci untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Menperin mengatakan pada periode Januari hingga April 2025, ekspor industri TPT meningkat 3,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu mencapai USD3,38 miliar.

Baca Juga: Menkop Dorong UMKM Gabung Jadi Anggota Kopdes Merah Putih

“Industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan pembangunan industri nasional. Sektor ini juga menjadi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja pada triwulan I tahun 2025, sektor industri TPT mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,64 persen,” kata Menperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (25/7).

Menperin menegaskan, Kemenperin terus mendukung penguatan sektor industri TPT melalui berbagai program strategis, salah satunya transformasi menuju industri 4.0 dengan pemanfaatan teknologi digital. Strategi ini tidak hanya diterapkan di industri, tetapi juga pada unit pendidikan vokasi binaan Kemenperin.

“Transformasi ini sangat penting guna melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan adaptif terhadap kemajuan teknologi modern sehingga dapat bersaing di dunia industri, baik nasional maupun internasional,” ujar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan.

Untuk menopang kebutuhan industri TPT terhadap tenaga kerja yang kompeten dengan jumlah besar, salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin, yakni Politeknik STTT Bandung berperan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

“Kami fokus untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi industri dengan berbagai spesialisasi, di antaranya menghasilkan SDM industri TPT yang terampil,” tutur Masrokhan.

Pada Senin (21/7), Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja di Politeknik STTT Bandung, sekaligus memberikan apresiasi kepada BPSDMI Kemenperin yang telah berhasil mencetak SDM industri unggul melalui jalur pendidikan vokasi. Sebab, ketersediaan SDM yang kompeten merupakan faktor penting dalam menopang kinerja industri nasional.

Politeknik STTT Bandung sebagai salah satu dari 13 pendidikan tinggi vokasi Kemenperin, juga merupakan perguruan tinggi tertua yang didirikan sejak tahun 1922 atau telah berusia 103 tahun. 

Politeknik STTT Bandung dikembangkan dengan spesialisasi di bidang tekstil dan produk tekstil, yang meliputi tiga program studi Diploma IV, yaitu Program Studi Teknik Tekstil, Program Studi Kimia Tekstil, dan Program Studi Produksi Garmen.

“Politeknik STTT Bandung memiliki peran yang vital, tidak hanya mendidik tenaga kerja industri yang kompeten, tetapi juga berkontribusi dalam riset terapan, pengembangan kurikulum berbasis industri, serta penguatan ekosistem industri tekstil nasional,” jelas Masrokhan.

Menurutnya, melalui pendekatan Teaching Factory, implementasi pendidikan dual system, serta program pendidikan yang mengintegrasikan teknologi, sustainability, dan kewirausahaan, Politeknik STTT Bandung menjadi pilar penting dalam menyiapkan SDM tekstil yang tidak hanya mampu bekerja di industri, tapi juga siap menciptakan lapangan kerja baru di era transformasi industri 4.0 dan green industry.

Politeknik STTT Bandung telah menunjukkan konsistensinya dalam menjaga kualitas pendidikan dengan mempertahankan akreditasi institusi pada peringkat “A” atau “Unggul”. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: