Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Bursa Asia anjlok signifikan dalam perdagangan di Jumat (25/7). Pasar Asia mencatat penurunan tajam menyusul sikap investor yang tengah bersiap menghadapi pekan penting yang mencakup batas waktu tarif dagang dan keputusan suku bunga dari sejumlah bank sentral utama, termasuk di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Senin (28/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 1,09% ke 25.388,35.
- CSI 300 (China): Turun 0,53% ke 4.127,16.
- Shanghai Composite (China): Turun 0,33% ke 3.593,66.
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,88% ke 41.456,23.
- Topix (Jepang): Turun 0,86% ke 2.951,86.
- Kospi (Korea Selatan): Naik 0,18 % ke 3.196,05.
- Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,36% ke 806,95.
Pasar Asia mengalami penurunan tajam pada perdagangan seiring dengan kehati-hatian investor menjelang pekan penting yang dipenuhi berbagai agenda ekonomi dan politik global.
Fokus utama tertuju pada batas waktu kesepakatan dagang dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Batas waktu ini secara luas dipandang sebagai penentu arah ketegangan perdagangan global.
Selain itu, investor juga mencermati pertemuan kebijakan bank sentral, laporan ketenagakerjaan bulanan, serta rilis kinerja keuangan perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Apple, Meta, dan Microsoft.
Di Jepang, perhatian juga mengarah pada pengumuman kebijakan Bank of Japan (BoJ). Pengumuman ini akan berlangsung bersamaan dengan pertemuan dari Partai Demokrat Liberal.
Adapun Bank Sentral Eropa (ECB) pekan lalu memutuskan untuk menahan suku bunga dan menghentikan sementara siklus pemangkasan suku bunganya. Keputusan ini diambil sembari menunggu perkembangan lebih lanjut terkait potensi dampak ekonomi dari kebijakan tarif baru dari AS.
Baca Juga: Presiden JDF Asia Pasifik Jazuli Juwaini: Gaza Alami Kelaparan Massal Akibat Israel, Dunia Gagal!
Ketidakpastian global yang tinggi membuat pelaku pasar bersikap waspada, dengan volatilitas yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan banyaknya agenda penting yang berpotensi mengubah sentimen risiko investor secara signifikan dalam beberapa hari ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement