Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan di Senin (28/7). Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif dari kesepakatan dagang serta pernyataan mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Rusia.
Dilansir dari Reuters, Selasa (29/7), Minyak Brent naik 2,3% ke US$70,04. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 2,4% menjadi US$66,71 per barel.
Baca Juga: SKK Migas Kebut 15 Proyek, Target Produksi Minyak 605 Ribu Barel dan Gas 5.628 MMscfd
Brent sempat menyentuh harga tertingginya dalam sepuluh hari terakhir menyusul ucapan dari Trump. Ia mengatakan akan memangkas batas waktu 50 hari yang sebelumnya ia tetapkan menjadi hanya 10 hingga 12 hari ke Rusia.
Selain itu, pasar juga menyoroti kabar baru soal kesepakatan dagang serta potensi perpanjangan jeda tarif dari China dan AS.
"Eropa akan dipaksa untuk melepaskan sebagian besar dari pasokan energi mereka yang berasal dari Rusia," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
Baca Juga: SKK Migas Genjot Komersialisasi Lapangan Potensial Untuk Kejar Capaian Contigent Resource
"Kesepakatan ini bukan hanya mendukung produsen secara besar-besaran, tapi juga memberikan tekanan tambahan pada Presiden Rusia Vladimir Putin," ungkap Flynn.
Adapun Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC)+ menekankan pentingnya kepatuhan penuh terhadap kesepakatan produksi. Hal ini ditegaskan menjelang pertemuan mereka untuk membahas potensi peningkatan produksi minyak pada bulan September.
Baca Juga: Penggunaan B40 pada Sektor Non-Otomotif Jadi Tonggak Strategis Transisi Energi Nasional
Baca Juga: Paper Bag Biodegradable dari Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Jadi Inovasi Ramah Lingkungan
OPEC+ diperkirakan akan menyelesaikan pengembalian 2,2 juta barel per hari pasokan tambahan secara sukarela paling lambat akhir September 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement