Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Terbang 136%, BRMS Milik Bakrie Group Bersiap Produksi Emas Bawah Tanah

Laba Bersih Terbang 136%, BRMS Milik Bakrie Group Bersiap Produksi Emas Bawah Tanah Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menutup paruh pertama 2025 dengan capaian yang mengesankan. Pendapatan emiten milik Bakrie Group ini melesat 97% menjadi USD120 juta, sementara laba usaha melonjak 209% menjadi USD50 juta. Tak hanya itu, laba bersih pun turut terdongkrak 136% hingga menyentuh angka USD22 juta.

Direktur & Chief Financial Officer BRMS, Charles Gobel, menyebutkan ada dua faktor utama di balik pertumbuhan signifikan tersebut. “Peningkatan kinerja keuangan BRMS tersebut disebabkan oleh 2 faktor utama. Pertama, produksi emas kami naik sebesar 46% dari 26.744 oz di H1 2024 menjadi 38.993 oz di H1 2025. Kedua, harga jual emas juga meningkat sebesar 38% dari $2.209 di H1 2024 menjadi $3.045 di H1 2025,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis. 

Baca Juga: Maybank Sekuritas Lepas 1,7 Miliar Saham Tambang Milik Grup Bakrie (BRMS)

Di sisi operasional, anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals (CPM), saat ini tengah menjalankan proses pushbacks di area penambangan terbuka River Reef di Poboya, Palu. Proyek ini telah dimulai sejak kuartal II 2025 dan dijadwalkan rampung pada kuartal III tahun ini.

Lebih lanjut, BRMS juga terus mempercepat proyek tambang emas bawah tanahnya di Poboya, Palu. Pembangunan portal atau pintu masuk tambang sudah selesai, dan terowongan (decline) kini telah menembus kedalaman lebih dari 200 meter.

Baca Juga: Laba Emiten Tambang Milik Prajogo (CUAN) Jeblok 93,43% di Paruh Pertama 2025

Adapun tambang emas bawah tanah ini dikerjakan oleh PT Macmahon Indonesia dan ditargetkan bisa mulai berproduksi pada pertengahan 2027. Direktur Utama & CEO BRMS, Agus Projosasmito, mengungkapkan optimisme tinggi terhadap potensi tambang tersebut. 

“Kami berencana untuk dapat memulai penambangan di prospek tambang emas bawah tanah dengan kandungan emas yang tinggi tersebut (4,9 g/t) pada semester kedua tahun 2027. Kandungan emas yang tinggi tersebut akan terlihat dalam peningkatan produksi emas yang signifikan di akhir tahun 2027,” ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: