Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Digital dan Efisiensi Bawa Bank Neo Commerce Cetak Laba Rp276 Miliar

Strategi Digital dan Efisiensi Bawa Bank Neo Commerce Cetak Laba Rp276 Miliar Kredit Foto: Bank Neo Commerce
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan kinerja positif di Semester I 2025 dengan meraih laba bersih sebesar Rp276,05 miliar. Capaian ini berbalik arah dari rugi bersih Rp6,16 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Keberhasilan tersebut didorong oleh efisiensi operasional dan peningkatan kualitas aset.

Direktur Utama BNC, Eri Budiono, mengatakan pencapaian ini menjadi hasil dari strategi jangka panjang yang fokus pada perbaikan manajemen risiko dan penguatan struktur operasional.

“Capaian ini menegaskan bahwa strategi peningkatan kinerja operasional perbankan yang telah kami lakukan merupakan perubahan untuk memperkuat pondasi bisnis kami,” kata Eri dalam keterangan resmi, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga: Maybank Indonesia Bukukan Laba Rp576 Miliar, Melejit 348%!

Rasio efisiensi BOPO tercatat membaik menjadi 84,81% dari sebelumnya 100,27%. Sementara itu, rasio Cost to Income(CIR) juga menurun menjadi 29,95% dari 32,04%.

Dari sisi profitabilitas, Return on Assets (ROA) naik menjadi 3,09% dari -0,07%, dan Return on Equity (ROE) meningkat signifikan ke 15,62% dari -0,37% pada Juni 2024.

Kualitas kredit turut membaik. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun menjadi 3,10% dari 3,88%, sementara NPL net terkoreksi ke 0,32% dari 1,28%. Meski demikian, total aset menurun 5,8% menjadi Rp17,96 triliun, dan kredit yang disalurkan turun 10,3% menjadi Rp8,09 triliun.

Baca Juga: Bank Jakarta Cetak Laba Naik 24,4% per Juni 2025, Capai Rp421 Miliar

“Dalam situasi ekonomi yang masih banyak tantangan ini, BNC berusaha untuk meningkatkan ekspansi bisnis dengan menyiapkan berbagai produk dan layanan yang lebih luas lagi,” ujar Eri. Salah satunya adalah Neo Pinjam, produk pinjaman yang dapat diakses masyarakat untuk berbagai kebutuhan.

Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami koreksi tipis menjadi Rp13,33 triliun, namun giro tumbuh 44,7% menjadi Rp686,97 miliar, menunjukkan peningkatan kepercayaan nasabah.

Modal inti dan ekuitas juga meningkat, masing-masing menjadi Rp3,67 triliun dan Rp3,89 triliun, dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 41,27%, naik dari 32,12% pada Juni 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: