Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokocrypto Lihat Peluang Altcoin Bersinar di Tengah Stabilnya Bitcoin

Tokocrypto Lihat Peluang Altcoin Bersinar di Tengah Stabilnya Bitcoin Kredit Foto: Bittime
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tokocrypto menilai potensi altcoin semakin terbuka di tengah pergerakan harga Bitcoin (BTC) yang relatif stabil setelah Federal Reserve (The Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,50% pada Rabu (30/7/2025).

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan bahwa tren penurunan dominasi Bitcoin yang signifikan dalam sebulan terakhir bisa menjadi sinyal awal bergesernya fokus pasar ke altcoin.

“Pola grafik dominasi BTC tahun ini menyerupai formasi falling wedge yang juga muncul pada tahun 2021, sebelum reli besar-besaran altcoin terjadi. Diprediksi dominasi Bitcoin bisa turun hingga 52% dalam beberapa bulan ke depan,” analis Fyqieh dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).

Baca Juga: Tarif Pajak Kripto Baru Berlaku Per 1 Agustus 2025, Tokocrypto Minta Masa Transisi

Sebagai informasi, harga Bitcoin sempat terkoreksi ke US$117.500 atau sekitar Rp1,93 miliar (kurs Rp16.463) setelah pernyataan hawkish Ketua The Fed Jerome Powell, sebelum pulih ke kisaran US$118.000 (Rp1,94 miliar). Data CME FedWatch menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga pada September turun dari 63,7% menjadi 47,1%, menekan optimisme pasar.

Fyqieh menegaskan bahwa tren kenaikan jangka menengah Bitcoin masih belum berubah. 

“Jika Bitcoin mampu bertahan di atas support US$115.780 atau sekitar Rp1,9 miliar, peluang untuk menguji kembali level US$126.000–US$130.000 (Rp2 miliar–Rp2,1 miliar) masih terbuka,” katanya. “Namun bila support itu jebol, harga bisa turun hingga US$113.800. Meski begitu, kami melihatnya sebagai koreksi sehat yang tidak mengubah tren besar Bitcoin," jelas Fyqieh.

Baca Juga: Sri Mulyani resmi Naikkan Pajak Kripto, Berlaku Mulai Agustus 2025

Dominasi Bitcoin tercatat turun sekitar 7% dalam sebulan terakhir, mematahkan tren kenaikan yang telah bertahan selama tiga tahun. Tokocrypto menilai pola ini menyerupai pergerakan pada 2021 sebelum altseason dimulai. 

"Dominasi Bitcoin tercatat turun sekitar 7% dalam sebulan terakhir, mematahkan tren kenaikan yang telah bertahan selama tiga tahun. Tokocrypto menilai pola ini menyerupai pergerakan pada 2021 sebelum altseason dimulai," tutur Fyqieh.

Altcoin besar seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan XRP sudah mulai menunjukkan performa yang lebih baik dibanding Bitcoin. Bahkan, volume perdagangan berjangka perpetual Ethereum telah melampaui Bitcoin untuk pertama kalinya sejak 2022, menurut data Glassnode.

Pasar kini menanti rilis data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator favorit The Fed yang menjadi tolok ukur arah kebijakan moneter selanjutnya. 

Menurut Fyqieh, jika data inflasi lebih rendah dari ekspektasi, peluang pelonggaran suku bunga akan meningkat. Hal ini bisa mendorong sentimen positif di pasar kripto, termasuk memperkuat peluang altcoin untuk menarik minat investor.

"Volatilitas kemungkinan masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan menjelang rilis data inflasi. Bagi investor, ini saat yang tepat untuk menerapkan strategi manajemen risiko, dan tetap mengamati pergerakan harga dengan cermat," jelas Fyqieh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: