Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Juni 2025 capai US$23,44 miliar, naik 11,29% secara tahunan (year on year/yoy), didorong lonjakan komoditas nonmigas seperti bijih logam serta lemak dan minyak nabati.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, peningkatan ini mencerminkan penguatan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia di tengah tekanan global. Capaian tersebut terdiri atas ekspor nonmigas sebesar US$22,33 miliar dan ekspor migas sebesar US$1,11 miliar.
"Secara kumulatif, nilai ekspor JanuariāJuni 2025 mencapai US$135,41 miliar, tumbuh 7,70% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga: Prabowo Bocorkan Laporan BPS: Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Kenaikan ekspor pada Juni 2025 terutama disumbang oleh komoditas nonmigas. Bijih logam, terak, dan abu mencatat lonjakan hingga 3.736,49% dengan andil 3,09%. Komoditas lemak dan minyak hewan/nabati naik 22,05% (andil 2,85%), serta logam mulia dan perhiasan meningkat 104,44% (andil 2,59%).
Baca Juga: BPS Catat Lonjakan Produksi Beras, Diperkirakan Capai 29,97 Juta Ton pada Januari-Agustus 2025
Sektor industri pengolahan menjadi kontributor utama ekspor Juni 2025 dengan nilai US$19 miliar. Sektor ini tumbuh 16,75% secara tahunan, menyumbang andil terbesar sebesar 12,95%.
Kontribusi ekspor lainnya berasal dari sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$2,74 miliar, meskipun mengalami kontraksi 13,36%. Adapun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat nilai ekspor US$0,59 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 49,55% yoy.
Menurut BPS, kinerja ekspor yang membaik ini menunjukkan ketahanan sektor industri pengolahan nasional dan potensi pemulihan yang kuat pada komoditas strategis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement