Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Tingkatkan Kompetensi Pengelola Kawasan Konservasi

KKP Tingkatkan Kompetensi Pengelola Kawasan Konservasi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai habitat penting bagi keanekaragaman hayati laut dunia, termasuk jalur migrasi mamalia laut dan lima spesies buaya yang seluruhnya dilindungi, peningkatan kompetensi pengelola kawasan konservasi menjadi bagian krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi sekaligus mendukung keselamatan masyarakat pesisir di Indonesia.

Sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan kawasan konservasi dan pelestarian biota perairan.

Baca Juga: Berperan Penting Beri Nilai Tambah Hilirisasi, Industri Refraktori Hadapi Tantangan Serius

Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan 'Bimbingan Teknis Respon Cepat Penanganan dan Pelepasliaran Buaya dan Biota Perairan Terdampar' di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 22 sampai 25 Juli 2025 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, KKP menekankan pentingnya kesiapan teknis dalam penanganan satwa laut terdampar dan konflik manusia dengan buaya.

“Pelestarian biota perairan tidak hanya soal menjaga alam, tetapi juga soal menyelamatkan masa depan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, A. Koswara, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (1/8).

Kegiatan ini juga menjadi wadah sosialisasi atas Keputusan Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Nomor 41 Tahun 2024 yang berisi petunjuk teknis penanganan kejadian terdampar dan hasil tangkapan sampingan jenis ikan dilindungi serta pengenalan draft petunjuk teknis penanganan konflik manusia dengan buaya yang tengah disusun.

“Kecepatan dan ketepatan dalam penanganan sangat menentukan keselamatan manusia dan kelestarian satwa,” imbuh Koswara.

Personel Bertindak Cepat

Direktur Konservasi Spesies dan Genetik, Sarmintohadi dalam keterangannya menyampaikan bahwa pembekalan teknis ini penting agar aparat di lapangan memiliki pemahaman menyeluruh terkait prosedur evakuasi, perawatan, dan pelepasliaran satwa sesuai standar konservasi internasional. 

"Kami ingin seluruh personel di lapangan mampu bertindak cepat, tepat, dengan tetap menerapkan prinsip animal welfare dan keselamatan petugas di lapangan,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: