- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Indonesia–AS Perkuat Kemitraan Investasi Lewat MoU Strategis, Fokus pada Akses Pasar
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) resmi menjalin kerja sama strategis dengan United States-ASEAN Business Council (USABC) dan American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).
Kesepakatan ini menandai dimulainya forum kerja sama teknis antara pemerintah Indonesia dan pelaku usaha asal Amerika Serikat, mencakup fasilitasi investasi, promosi peluang bisnis, serta penguatan dialog dalam mengatasi hambatan regulasi dan akses pasar.
Baca Juga: Tahun Depan Ekonomi RI Harus Tumbuh 5,8%
Dalam sambutannya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, menekankan bahwa Amerika Serikat merupakan mitra strategis Indonesia dalam bidang perdagangan dan investasi.
“Kolaborasi antara perusahaan perusahaan AS dan Indonesia akan memainkan peran penting untuk kedua negara. Kami percaya masih banyak potensi yang bisa digali bersama. Saat ini, kami tidak hanya mendorong investasi masuk ke Indonesia, tetapi juga memulai babak baru dengan kapasitas untuk berinvestasi keluar melalui Danantara,” ujar Rosan dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (2/8/2025).
Sepanjang 2024, nilai perdagangan Indonesia–AS mencapai USD38,6 miliar, naik 11,5% dari tahun sebelumnya. Di sisi investasi, AS menempati lima besar negara dengan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia, yakni USD3,70 miliar, atau tumbuh 12,8% dibandingkan 2023. Sementara itu, dalam realisasi semester I 2025, AS berada di peringkat ke-6 dengan nilai investasi USD1,56 miliar.
Rosan juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif, termasuk melalui reformasi regulasi dan pembentukan Satuan Tugas Deregulasi Investasi. Pemerintah disebut tengah meninjau hambatan non-tarif, isu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan sistem kuota.
“Kami bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Karena itu, kami ingin Indonesia dipilih sebagai mitra yang paling strategis di kawasan. Masukan dari pelaku usaha AS sangat kami perlukan untuk memperbaiki iklim usaha, memperkuat kepastian, serta memastikan investasi jangka panjang bisa tumbuh dan menghasilkan imbal hasil yang sehat,” tambahnya.
Dari pihak AS, USABC menyambut baik inisiatif ini. “Kerja sama ini diluncurkan pada momen yang sangat penting dalam hubungan ekonomi kedua negara. Kami memandang forum ini sebagai platform konkret untuk mengidentifikasi prioritas kebijakan, menyelesaikan hambatan, dan memperluas peluang investasi berkualitas,” ujar Ambassador Ted Osius, Senior Vice President dan Regional Managing Director USABC.
Donna Priadi, Managing Director AmCham Indonesia, juga menyampaikan optimismenya terhadap masa depan investasi bilateral.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement