- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Stok Beras SPHP Dijaga hingga Indonesia Timur, Bapanas Pastikan Harga Tetap Stabil
Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan ketersediaan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap terjamin hingga wilayah timur Indonesia. Langkah ini ditempuh untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kami bersama Bapak Menko Pangan memastikan beras SPHP tersedia sampai Indonesia timur,” ujar Arief usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau Koperasi Desa Merah Putih Penfui Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu.
Ia menyebutkan, hingga 1 Agustus 2025 realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai 188,4 ribu ton atau 12,56 persen dari target nasional sebesar 1,5 juta ton. Penyaluran melalui Koperasi Desa Merah Putih sendiri tercatat sebanyak 53,72 ton.
Baca Juga: Polda Riau Bongkar Kasus Beras Oplosan Bermerek SPHP di Kota Pekanbaru
Untuk mempercepat distribusi, pemerintah bersama Perum Bulog memperluas jalur penyaluran beras SPHP, tidak hanya melalui koperasi desa, tetapi juga melalui jaringan ritel modern termasuk minimarket. Penyaluran tidak dilakukan melalui ritel grosir karena pemberlakuan batas maksimal pembelian hanya sampai dua karung.
“Modern market bukan hanya untuk masyarakat menengah ke atas. Minimarket berjejaring justru bisa diakses semua kalangan karena outlet-nya sangat luas,” jelas Arief.
Selain SPHP, masyarakat juga bisa memperoleh beras dari program bantuan pangan melalui Kopdes Merah Putih. Arief mengatakan, koperasi desa diharapkan menjadi pusat pelaksanaan program kerakyatan sekaligus penggerak ekonomi desa.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan pangan beras hingga 1 Agustus sudah menjangkau 12.502.201 Penerima Bantuan Pangan (PBP) atau 68,4 persen dari total target 18.277.083 PBP.
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto agar tidak ada rakyat yang kesulitan. Ia menyebut ekonomi nasional harus dibangun dari desa sebagai basis utama.
“NTT menjadi prioritas utama. Kunjungan pertama setelah seluruh koperasi desa terbentuk langsung kami lakukan di sini. Presiden berpesan agar tidak ada rakyat yang susah,” tegas Zulhas.
Menurutnya, penguatan ekonomi desa melalui Kopdes Merah Putih juga bertujuan memotong rantai tengkulak yang merugikan petani. Koperasi desa akan dilengkapi gerai kebutuhan pokok seperti sembako, minyak goreng, beras, dan gula.
“Kalau Bulog tidak menyalurkan beras atau minyak, langsung lapor ke bupati,” kata Zulhas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement