Kredit Foto: Istimewa
Harga emas global naik tajam pada Jumat (1/8). Hal ini terjadi meyusul pengumuman tarif hingga data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Senin (4/8), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
- Emas spot: naik 1,8% ke US$3.347,66
- Emas berjangka: naik 1,5% ke US$3.399,80
- Perak spot: naik 0,4% menjadi US$36,88
- Platina: naik 1,2% ke US$1.304,91
- Palladium: naik 1,4% ke US$1.208,05
Biro Statistik Ketenagakerjaan Amerika Serikat melaporkan bahwa nonfarm payrolls hanya bertambah 73.000 pekerjaan pada Juli, turun drastis dari revisi turun 14.000 pada Juni. Tingkat pengangguran naik ke 4,2%, dari 4,1% bulan sebelumnya.
“Angka ketenagakerjaan keluar di bawah ekspektasi, meski sedikit lebih baik dari perkiraan pasar sebelumnya. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga di akhir tahun,” ujar Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.
Pasar kini memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Adapun mereka yakin bahwa pemangkasan pertama diprediksi terjadi pada bulan dari September.
Emas, sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding), biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
“Kita berada di situasi dengan tekanan inflasi yang terus berlanjut dari sisi tarif dan upah, namun angka ketenagakerjaannya justru mengecewakan. Dalam situasi seperti ini, jika bank sentral memangkas suku bunga, dampaknya akan positif bagi emas,” ungkap Melek.
Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven melalui gelombang baru tarif terhadap ekspor dari puluhan negara, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan.
Baca Juga: Dampak Kebijakan Tarif Trump Mulai Menggerus Ekonomi AS
Pengumumannya telah memicu kekhawatiran global dan mendorong negara-negara mitra dagang untuk menuntut kesepakatan baru. Kondisi ini memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang meningkat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement