Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan II 2025 Termasuk Tertinggi di Negara G20 dan ASEAN

Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan II 2025 Termasuk Tertinggi di Negara G20 dan ASEAN Kredit Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2025 termasuk yang tertinggi di negara G20 dan ASEAN.

Pada periode ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% (year-on-year/yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang berada di angka 4,87% (yoy).

Baca Juga: Gembok Dibuka, Saham DCII Kembali Diperdagangkan Hari Ini

Ini disampaikan Menko Airlangga dalam Konferensi Pers terkait Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II tahun 2025 di Jakarta, Selasa (5/08/2025).

“Alhamdulillah kita kembali ke jalur 5%, jadi 5,12%. Indonesia hanya di bawah China yang 5,2%. Beberapa negara di bawah kita mulai Malaysia, Singapura, kemudian berbagai negara lain, termasuk Amerika yang 2%, kemudian Korea juga relatif rendah, sehingga di antara negara G20 dan ASEAN, kita salah satu yang tertinggi,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (6/8).

Kemudian, Menko Airlangga juga memaparkan pertumbuhan Triwulan II tahun 2025 didukung oleh kinerja positif di seluruh lapangan usaha. 

Tiga sektor utama dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sektor Industri Pengolahan dengan share 18,67% dan pertumbuhan 5,68%, disusul oleh sektor Pertanian dengan share 13,83% dan tumbuh 1,65%, serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang berkontribusi 13,02% dan mencatatkan pertumbuhan 5,37%. 

Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya aktivitas produksi untuk memenuhi permintaan domestik maupun ekspor.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh komponen Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Konsumsi Rumah Tangga yang memiliki share 54,25% mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,97% dan sekaligus mencerminkan daya beli masyarakat yang tetap terjaga. 

Sementara itu, PMTB yang mencerminkan aktivitas investasi, mencatat pertumbuhan 6,99% dengan share 27,83%. Pertumbuhan PMTB sendiri didorong oleh peningkatan permintaan barang modal untuk mendukung ekspansi produksi.

“Dari sisi sektor eksternal Indonesia, relatif Indonesia masih menjaga ketahanan, di mana kalau kita lihat cadangan devisa masih USD152,6 miliar. Kemudian, neraca pembayaran juga masih relatif baik, selama 62 bulan terjaga surplus. Dan rasio utang kita juga masih relatif terjaga di 30%,” imbuh Menko Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: