Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Sektor Industri Membaik

Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Sektor Industri Membaik Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 merupakan yang tertinggi dari periode sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% (year-on-year/yoy), meningkat dibanding periode sebelumnya yang berada di angka 4,87% (yoy). Menyusul capaian positif ini, sektor industri pun turut membaik.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan II 2025 Termasuk Tertinggi di Negara G20 dan ASEAN

Ini disampaikan Menko Airlangga saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakorkernas) ke-34 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Bandung, Selasa (5/08/2025).

"Nah untuk Indonesia baru saja tadi diumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 5,12%. Ini adalah pertumbuhan tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (6/8).

"Tentunya dengan pertumbuhan ini kami juga melihat beberapa perusahaan publik juga sudah mengumumkan hasilnya, terutama perusahaan retail dan dari hasilnya terlihat semuanya mengalami perbaikan atau lebih baik daripada semester satu tahun lalu. Sehingga ini menunjukkan bahwa memang ekonomi kita tumbuh. Dan kita juga melihat bahwa sektor-sektor terkait dengan industri itu membaik," imbuhnya.

Pemerintah juga mencermati adanya pergeseran perilaku konsumsi masyarakat, yang kini lebih selektif dan digital-oriented, khususnya di minimarket dan kios dan bergeser ke online atau e-commerce. Namun, dengan tumbuhnya perusahaan retail, Menko Airlangga menekankan bahwa fenomena Rojali tidak perlu dikhawatirkan.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga memaparkan kontribusi ekonomi digital secara global yang telah menyumbang lebih dari 15,5% terhadap total PDB dunia. Hal ini sekaligus menandakan peran ekonomi digital yang semakin besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia sendiri menguasai sekitar 40% dari total pasar ekonomi digital di kawasan ASEAN. Sejalan dengan pengembangan ekonomi digital, Digital Economy Framework Agreement (DEFA) menjadi salah satu agenda prioritas ASEAN dalam mendorong dan mengoptimalkan potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN.

“Kalau kita lihat hampir di semua sektor yang berbasis digital itu terjadi kenaikan. Nah inilah sektor digital yang diharapkan menjadi pengungkit tambahan sektor ekonomi kita yang tumbuhnya itu tidak linear, tetapi ini tumbuh secara luar biasa. Dan kalau dengan DEFA, ekonomi digital targetnya USD2 triliun di ASEAN sedangkan Indonesia USD600 miliar di 2030. Kita berharap USD600 miliar ini bisa dimanfaatkan. Dan digitalisasi ini tidak tergantung dengan tarif. Digitalisasi ini tentu kita dorong e-commerce. E-commerce ASEAN bea masuknya 99,9 persen sudah 0,” ungkap Menko Airlangga.

Selain itu, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong sisi permintaan domestik dan menjaga sektor eksternal untuk memitigasi risiko global. Dari sisi permintaan diantaranya yaitu dengan meluncurkan paket stimulus ekonomi. Untuk menjaga sektor eksternal, Pemerintah mengoptimalisasi kebijakan DHE, mengoptimalkan negosiasi dagang dan melakukan perluasan CEPA/FTA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: