Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah, BRI Perluas Akses Pembiayaan Rumah Subsidi Melalui Penambahan Kuota FLPP 25.000 Unit

Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah, BRI Perluas Akses Pembiayaan Rumah Subsidi Melalui Penambahan Kuota FLPP 25.000 Unit Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengukuhkan posisinya sebagai mitra utama pemerintah dalam meningkatkan kesempatan memiliki rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Bersinergi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KPKP) serta BP Tapera, BRI diberi tanggung jawab untuk mendistribusikan tambahan alokasi Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) pada 2025.

Pada tahun ini, BRI mendapatkan kepercayaan untuk menyalurkan FLPP sebesar 25.000 unit, mengalami kenaikan 7.300 unit dibanding kuota sebelumnya yaitu 17.700 unit. Peningkatan kuota ini merupakan wujud kontribusi BRI dalam mendukung Program 3 Juta Rumah yang digalakkan pemerintah, guna menyediakan tempat tinggal yang layak, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adapun, komitmen ini diresmikan melalui Penandatanganan MoU Kuota Penyaluran dan Akad Massal 1.000 Nasabah KPR Subsidi yang berlangsung di Menara BRILiaN, Jakarta, Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Direktur Utama Hery Gunardi serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.

Untuk mempercepat realisasi penyaluran tersebut, akad ini dilaksanakan secara serentak oleh 1000 MBR di 75 kantor cabang BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, bersama dengan notaris dan developer perumahan bersubsidi mitra BRI.

Baca Juga: Lewat Seminar Internasional BRIN-ASPI 2025, Indonesia Mantapkan Peran Global dalam Masa Depan Terapi Sel Punca

Dalam sambutannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan dengan adanya Penandatanganan MoU & Akad Massal ini, backlog kepemilikan perumahan diharapkan semakin kecil sehingga semakin banyak masyarakat yang hidup dengan lebih nyaman dan sejahtera.

“Kami terus berupaya mengekspansi program ini agar penyalurannya dapat terserap maksimal sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memiliki hunian. Tentunya kami juga tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap prosesnya, agar bisnis tetap tumbuh sehat,” ujarnya. 

Sebagai salah satu mitra penyalur KPRS, saat ini BRI merupakan salah satu bank penyalur kredit terbanyak dengan mayoritas pembiayaan KPRS terbesar berasal dari program FLPP. Per Juni 2025, KPRS BRI telah diberikan kepada lebih dari 101 ribu penerima manfaat dengan outstanding mencapai Rp13,79 Triliun. Dari pernyataan tersebut, sekitar 97% merupakan outstanding FLPP dengan kualitas kredit yang tetap terjaga.

“Artinya kita menyalurkan dengan tata Kelola yang baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan) yang berada di level rendah, yakni 1,1%. Jadi, tetap aman,” ujar Hery Gunardi. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa sektor perumahan memiliki dampak berganda (multiplier effect) yang sangat besar terhadap berbagai subsektor ekonomi lainnya. 

“Tapi memang di soal perumahan akan menggerakkan banyak sekali industri. Dari segi itu akan ada developer, kontraktor, kemudian juga dari demand-nya akan ada. Saya minta ini dukungan penuh dari BRI supaya kita bisa membuat sejarah, ya membuat sejarah bagi Indonesia yang lebih baik, lebih berkeadilan,” ujar Maruarar.

Sebagai informasi, berdasarkan Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023, backlog kepemilikan rumah nasional tercatat sebesar 9,9 juta. Jika dilihat lebih dalam, sebanyak 83,4% dari backlog ini berasal dari rumah tangga berpenghasilan rendah dan kelompok miskin.

Program FLPP sendiri dirancang oleh pemerintah sebagai skema pembiayaan dengan dana murah yang disalurkan melalui lembaga keuangan penyalur yaitu BP Tapera. Di mana hal ini bertujuan untuk mengatasi tantangan backlog perumahan nasional yang masih tinggi. 

Baca Juga: Jaga Kualitas Layanan di Tengah Tantangan, BRI Insurance Raih 4 Penghargaan Bergengsi di Non-Bank Financial Forum 2025

Dalam implementasinya, FLPP menyasar masyarakat berpenghasilan rendah dengan mengikuti ketentuan zona wilayah. Skema ini juga memberikan akses terhadap kepemilikan rumah pertama melalui ketentuan pembiayaan yang lebih ringan, seperti suku bunga tetap maksimal 5% dan tenor kredit hingga 20 tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: