- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bursa Eropa Melemah Usai Trump Ancam Naikkan Tarif Farmasi Hingga 250%
Kredit Foto: Reuters
Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan di Rabu (6/8). Pasar saham euro terseret oleh tekanan jual dalam sektor kesehatan menyusul ancaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ini terkait potensi kenaikan tarif impor farmasi secara bertahap hingga 250%.
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/8), Indeks Stoxx 600 ditutup turun 0,06% ke 541,07. Hal ini mengakhiri reli dua hari sebelumnya, meski pasar euro sempat dibuka menguat di awal sesi perdagangan.
Baca Juga: Jerman: Uni Eropa Harus Lebih Kuat Hadapi Donald Trump
Trump mengumumkan rencana tarif bertingkat terhadap impor obat-obatan, yang memicu kekhawatiran investor atas prospek pendapatan perusahaan farmasi global.
“Di sinilah pentingnya memahami secara spesifik tarif yang dikenakan, karena dampaknya berbeda-beda terhadap saham dan sektor di berbagai wilayah,” kata Kepala Analis Pasar Interactive Brokers, Steve Sosnick.
“Investor di Eropa dan Asia kini menilai ulang risiko tarif karena eksportir akan menanggung beban secara langsung,” lanjutnya.
Tekanan pada sektor ini makin dalam setelah adanya peringatan akan lanjutan tekanan dari produk tiruan obat obesitas dari Novo Nordisk. Hal tersebut dapat menggerus proyeksi pendapatan dari raksasa farmasi itu.
Novo sendiri sebelumnya telah memotong proyeksi penjualan dan laba tahunan, menghapus sekitar US$95 miliar dari kapitalisasi pasarnya.
Adapun Presiden Swiss Karin Keller-Sutter baru-baru ini turun gunung guna mencari solusi atas tarif 39%. Ia pergi melakukan diskusi yang difokuskan pada peningkatan pembelian energi dan produk pertahanan dari AS.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif India Jadi 50%
Sementara data penjualan ritel zona euro tumbuh lebih cepat dari perkiraan di Juni. Hal itu memperkuat pandangan bahwa ekonomi blok tersebut tetap tangguh di tengah ketidakpastian perdagangan global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement