Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Pertumbuhan ekonom Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (year-on-year/yoy), angka ini menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Presiden Prabowo Subianto pun memberikan arahan langsung terkait capaian tersebut dalam rapat bersama jajaran kabinet.
Baca Juga: Melalui Prosperity Exhibition, Australia dan Indonesia Memperkuat Kemitraan Ekonomi
Selain itu, pada rentang waktu Februari 2024 hingga Februari 2025 juga tercatat peningkatan signifikan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,59 juta tenaga kerja.
Ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/08/2025).
“Bapak Presiden juga melihat bahwa daya saing itu menjadi penting. Dan kita bersaing dengan berbagai negara. Oleh karena itu, kemudahan perizinan berusaha harus segera didorong, dan Pemerintah telah mengeluarkan PP yang terkait dengan kemudahan perizinan yang menggunakan metode fiktif positif. Nah, ini perlu disosialisasikan dengan seluruh kelembagaan, agar sistem perizinan yang di OSS itu bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (7/8).
Lebih lanjut, Pemerintah akan terus memperkuat langkah strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional pada semester II-2025, dengan fokus pada peningkatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Sejumlah program unggulan yang tengah didorong yakni investasi dan ekspor melalui kawasan.
Sebagai bagian dari penguatan sektor riil, Pemerintah juga telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan sebagai pelengkap Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Skema kredit ini bersifat revolving dan diarahkan untuk mendorong sektor konsumsi, khususnya bagi kontraktor UMKM. Pemerintah juga memberikan dukungan dengan memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% hingga akhir 2025 untuk pembelian rumah dengan harga sampai dengan Rp2 miliar.
Selain tengah menyiapkan berbagai program dukungan stimulus jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah juga terus mendorong percepatan produksi sektor-sektor padat karya agar dapat mengakselerasi produksi secara optimal hingga akhir tahun.
“Kemudian tentunya kalau terkait dengan APBN 2026 nanti akan dibahas tersendiri dan disampaikan Presiden pada tanggal 15 Agustus nanti. Dan arahan Bapak Presiden tentu seluruh program yang terkait dengan non-anggaran ini harus terus didorong oleh Kementerian/Lembaga. Karena investasi menjadi kunci daripada pertumbuhan ekonomi selanjutnya,” ujar Menko Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement