Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di semester II 2025. Fokus utama diarahkan pada peningkatan konsumsi rumah tangga, percepatan investasi, perluasan sektor padat karya, dan dukungan sektor perumahan serta pariwisata.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Airlangga menyebutkan, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar daya saing dan kemudahan perizinan berusaha terus ditingkatkan.
“Pemerintah telah mengeluarkan PP yang terkait dengan kemudahan perizinan dengan metode fiktif positif. Ini perlu disosialisasikan ke seluruh kelembagaan agar sistem perizinan di OSS bisa berjalan baik,” ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Pacu Pembangunan Setelah Ekonomi Tumbuh Positif
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,12% secara tahunan, tertinggi di antara negara G20 dan ASEAN. Airlangga menambahkan, penyerapan tenaga kerja juga meningkat, dengan 3,59 juta orang masuk angkatan kerja pada periode Februari ke Februari, atau setara 97,73%.
Untuk memperkuat konsumsi, pemerintah mendorong program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan dan FLPP. KUR perumahan yang bersifat revolving memungkinkan plafon kredit berkembang hingga empat kali lipat dari dana awal, mendorong keterlibatan kontraktor skala UMKM. Pemerintah juga memperpanjang insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga akhir 2025 untuk rumah senilai maksimal Rp2 miliar.
Baca Juga: Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Tingkatkan Konsumsi hingga Investasi
Selain itu, pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas, terutama irigasi dan revitalisasi bangunan untuk sekolah rakyat yang akan diresmikan paling lambat September 2025. Program ini ditujukan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di desil satu.
Pemerintah juga mempercepat bantuan pangan berupa 360.000 ton beras dan operasi pasar sebesar 1,3 juta ton. Di sektor pariwisata, Presiden memberi perhatian pada aksesibilitas pelabuhan udara internasional di destinasi utama, serta kelanjutan event MotoGP Mandalika dan F1 Powerboat di Danau Toba.
Target investasi 2025 sebesar Rp900 triliun disebut masih realistis, karena realisasi semester I menunjukkan capaian positif menurut data BKPM. Presiden meminta seluruh program non-anggaran terus digerakkan oleh kementerian/lembaga, karena investasi dinilai sebagai kunci pertumbuhan jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement