Rojali Terbukti Lebih Banyak di GIIAS 2025, Pengamat: Daya Beli Kelas Menengah Lemah
Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan jumlah pengunjung GIIAS 2025 naik sekitar 6-7 persen dibanding tahun lalu, dengan total pengunjung mencapai 485.569 orang, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yakni sekitar 475.084.
Akan tetapi, nilai transaksi termasuk pembelian mobil baru justru diprediksi turun, meski demikian, Gaikindo belum mengumumkan angka resmi total transaksi di GIIAS 2025.
Itu artinya, jumlah pengunjung banyak tapi tidak berbanding lurus dengan nilai transaksi, atau dalam fenomena sosial ini, lebih banyak rojali (rombongan jarang beli) ketimbang yang melakukan transaksi.
Menanggapi hal itu, pengamat otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu itu disebabkan karena melemahnya daya beli masyarakat dari kelas menengah.
"Ini disebabkan melemahnya daya beli kelas menengah kita akibat kenaikan harga mobil kisaran Rp150-400 juta sebesar rata-rata 7 persen per tahun yang tidak selaras dengan pertumbuhan pendapatan riil hanya 4-5 persen," kata Yannes dikutip dari Antara.
Yannes mengatakan, kelas menengah memegang peranan vital dalam industri otomotif karena merupakan kelompok konsumen terbesar dan paling aktif dalam membeli kendaraan.
Kelas menengah jadi target utama produsen dan perusahaan pembiayaan karena cenderung membeli mobil menggunakan skema cicilan serta rutin mengganti kendaraan setiap beberapa tahun.
Ketergantungan mereka pada kredit membuat kelas ini sangat sensitif terhadap fluktuasi suku bunga dan inflasi, sehingga penurunan daya beli atau tekanan ekonomi langsung berdampak pada penjualan mobil nasional.
"Ditambah tekanan ekonomi seperti inflasi pangan 6,2 persen pada Juni 2025 dan kenaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate ke 5,75 persen yang mempersempit kemampuan kredit konsumen,” ujar Yannes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement