Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawaban Jujur Istana Soal Angka Pertumbuhan Ekonomi: Kalau Turun Percaya, Kalau Naik Tidak Percaya!

Jawaban Jujur Istana Soal Angka Pertumbuhan Ekonomi: Kalau Turun Percaya, Kalau Naik Tidak Percaya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa pemerintah menyampaikan data pertumbuhan ekonomi secara jujur dan terbuka. 

Hasan merespons kritik sebagian ekonom terhadap angka pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilai tidak menggambarkan kondisi riil.

“Kita tahu juga, saya juga membaca ada beberapa ekonom yang mungkin tidak terlalu positif melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif. Jadi, pertumbuhan ekonomi kita positif, tapi ada yang melihatnya dengan cara yang tidak positif,” ujar Hasan, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (7/8/2025). 

Baca Juga: Ekonom Soroti Angka PHK yang Naik 32% di Tengah Klaim Pertumbuhan Ekonomi 5%

Hasan mencontohkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejak kuartal IV-2024 hingga kuartal II-2025 sebagai bukti transparansi pemerintah. Ia menegaskan bahwa seluruh data dikeluarkan oleh institusi yang sama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Kuartal IV-2024 itu kan Presiden Prabowo sudah menjabat. Pertumbuhan ekonomi kita 5,02%, dikeluarkan apa adanya. Kuartal I-2025 dikeluarkan 4,87%, turun, kita bilang turun. Kuartal II naik jadi 5,12%, juga dikeluarkan,” tegas Hasan.

Ia juga menyoroti ketimpangan persepsi sebagian kalangan yang mempercayai data saat turun, tapi meragukan saat naik. Padahal, kata Hasan, semua dirilis oleh BPS yang sama di bawah pemerintahan yang sama.

Baca Juga: Airlangga Bantah Keras Manipulasi Data di Balik Pertumbuhan Ekonomi 5,12%

Selain itu, Hasan menyampaikan realisasi investasi hingga Agustus 2025 mencapai Rp942,9 triliun atau hampir 50% dari target tahunan sebesar Rp1.900 triliun. Ia menekankan bahwa angka tersebut merupakan investasi yang sudah terealisasi, bukan sekadar komitmen.

“Dari realisasi investasi itu, sudah tercipta 1.259.868 lapangan kerja. Ini bukan janji, ini investasi yang sudah spending di sini,” ungkap Hasan.

Kontribusi sektor industri manufaktur juga disebut tumbuh 5,6%, sedangkan investasi tumbuh 6,99%. Kombinasi dari dua sektor ini disebut menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat 5,12% pada kuartal II-2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: