Kredit Foto: PT INALUM
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) mencatat telah dua kali menerima pasokan alumina dari fasilitas Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat yang dioperasikan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) sebagai perusahaan patungan INALUM dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM).
Direktur Operasional INALUM, Ivan Ermisyam, mengungkapkan pengiriman pertama sebesar 21 ribu ton dan pengiriman kedua pada 28 Juli 2025 sebesar 14 ribu ton.
"Alhamdulillah tahun ini SGAR sudah mengirimkan produknya ke Inalum," ujar Ivan pada Warta Ekonomi di Kantor INALUM Jakarta, dikutip Minggu (10/8/2025).
Keberadaan supplay ini sangat membantu inalum dalam meningkatkan produksi. Di tahun 2025 Ivan mengungkapkan bahwa manajemen INALUM men-chalenge untuk meningkatkan produksi menjadi 277.011 ton, meningkat dari realisasi 2024 sebesar 274.230 ton yang merupakan rekor produksi perusahaan saat ini.
Dengan proyeksi tambahan sekitar 3.000 ton di atas target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), INALUM berharap dapat kembali menorehkan rekor baru pada 2025.
Baca Juga: Dari PLTA hingga Daur Ulang, Begini Strategi INALUM Tekan Emisi Produksi Aluminium
"Jadi ya dengan upaya-upaya yang optimal seperti itu, jadi ini sudah hal yang positif. On the track kami optimis di tahun ini kami bisa mencapai 277.011. Artinya di atas, berkisar kira-kira 3.000 ton di atas target yang sudah dicanangkan di RKAP kita," tandasnya..
Peningkatan produksi ini merupakan bagian dari visi jangka panjang INALUM untuk menutup kesenjangan kebutuhan aluminium nasional yang mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Salah satu fondasi utama pencapaian target tersebut adalah pemanfaatan alumina hasil produksi SGAR. Saat ini, SGAR Fase I beroperasi dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun, dan SGAR Fase II tengah dipersiapkan untuk menambah kapasitas produksi sebanyak 1 juta ton per tahun.
Dengan dukungan ini, INALUM menargetkan peningkatan kapasitas produksi aluminium nasional menjadi 900 ribu ton per tahun pada 2029, memperkuat posisi Indonesia dalam industri aluminium global serta mendukung agenda hilirisasi mineral nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement