Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 17,59 juta hingga 8 Agustus 2025, atau tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan setara 2,7 juta investor baru ini meliputi berbagai instrumen investasi.
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan jumlah investor saham dan surat berharga lainnya mencapai 7,5 juta atau naik 17%, reksa dana 16,6 juta (naik 18%), dan investor Surat Berharga Negara (SBN) 1,3 juta (naik 9%).
"Berdasarkan kepemilikan aset, investor institusi menguasai 79,04% nilai aset pasar modal, sementara dari sisi asal investor, porsi aset lokal mencapai 62,19%," jelas Samsul, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: OJK Ungkap Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Muda
Nilai aset yang tercatat di sistem C-BEST mencapai Rp8.927 triliun, sedangkan Asset Under Management (AUM) di S-INVEST sebesar Rp836,87 triliun.
Sepanjang 2025, KSEI telah menyalurkan 4.727 distribusi tindakan korporasi senilai total Rp407 triliun, terdiri atas Rp176,41 triliun untuk saham dan Rp230,90 triliun untuk Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS).
Baca Juga: OJK Akui Investor Asing Tinggalkan Pasar Modal
Secara geografis, Pulau Jawa masih menjadi pusat konsentrasi investor dan nilai aset terbesar. Namun, pertumbuhan signifikan juga terjadi di wilayah lain, seperti Sumatra, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
KSEI menyatakan akan terus memperluas edukasi pasar modal bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan inklusi keuangan di seluruh wilayah Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement